TANGSELXPRESS – Momen perayaan Lebaran seringkali identik dengan berbagai hidangan lezat, salah satu yang menjadi andalan adalah nastar.
Kue kecil berisi selai nanas ini menjadi favorit banyak orang, terutama disaat Hari Raya. Namun, pernahkah Anda mendengar bahwa mengonsumsi tiga butir nastar bisa setara dengan makan sepiring nasi? Hoaks atau fakta ya?
Menurut penjelasan dr. Dion Haryadi, dokter umum sekaligus pelatih kebugaran dan kesehatan nutrisi, kandungan kalori dalam nastar bisa cukup tinggi jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
“Apakah benar tiga nastar itu sama dengan sepiring nasi? Kamu harus tahu dulu bahwa satu butir nastar dengan berat sekitar 10 gram mengandung kira-kira 50 kalori,” ujar dr. Dion dari akun Instagram @dionharyadi pada Rabu, 2 April.
Oleh karena itu, menurut dr. Dion tiga butir nastar memiliki sekitar 150 kalori, yang setara dengan 110 gram nasi putih atau sepiring kecil nasi.
“Nasi putih kalau dikonsumsi dengan tepat, bersama dengan protein dan sayur, jadinya bagus banget dapat gizi seimbang, dapat kenyangnya juga,” lanjutnya.
Namun, dr. Dion juga mengingatkan konsumsi nasi dalam porsi besar tanpa diimbangi dengan asupan protein dan sayur juga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
“Tapi kalau dikonsumsi dengan porsi besar 300-400 gram, proteinnya dikit, sayurnya dikit, ya kurang baik juga. Nastar juga begitu, karena mungil dan enak, jadi gampang dikonsumsi secara berlebihan,” jelas dr. Dion.
Berbeda dengan nasi yang biasanya dikonsumsi sebagai menu seimbang, nastar lebih banyak mengandung karbohidrat dan lemak yang berasal dari mentega serta kuning telur.
Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, kalori yang masuk dalam tubuh bisa bertambah secara signifikan.
Namun, bukan berarti nastar harus dihindari sama sekali. Hal terpenting adalah memahami jumlah kalori dan mengontrol porsinya.
“Kalau kamu paham jumlah kalori dan tahu sebagian besar kalorinya berasal dari karbohidrat dan lemak, kamu pasti bisa lebih mindful saat mengonsumsinya,” papar dr. Dion.
Agar bisa menikmati nastar tanpa khawatir berlebihan, dr. Dion menyarankan makan dengan perlahan dan menikmati momen bersama keluarga.
“Gigit sedikit-sedikit, pelan-pelan sambil ngobrol dengan orang tersayang, rasakan momen spesial ini ya enggak masalah,” ungkapnya.
Ia juga menegaskan tidak ada makanan yang benar-benar buruk, selama dikonsumsi dengan porsi yang tepat.
“Ingat semua makanan itu baik, tergantung seberapa banyak dan sering kamu mengonsumsinya. Intinya jangan berlebihan,” tutup dr. Dion.