TANGSELXPRESS – Menyikapi kasus pembunuhan yang disertai mutilasi terhadap empat warga Mimika di Papua, Presiden Joko Widodo memberi mandat agar aparat berwajib mengusut tuntas kasus tersebut. Tak hanya itu, Presiden juga meminta kepada aparat berwajib agar para pelaku diproses hukum.
“Saya kira yang paling penting usut tuntas, kemudian proses hukum,” ujar Presiden Jokowi seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet dalam keterangan persnya di Gedung Olahraga (GOR) Toware (HMS), Kabupaten Jayapura, Rabu (31/8/2022).
Presiden juga memerintahkan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk membantu proses hukum yang telah dilakukan oleh aparat kepolisian. Diketahui, kasus mutilasi tersebut melibatkan enam oknum prajurit TNI AD.
“Saya telah perintahkan kepada Panglima TNI untuk membantu proses hukum yang juga telah dilakukan oleh kepolisian, tapi di-backup oleh TNI, sehingga sekali lagi proses hukum harus berjalan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap TNI tidak pudar,” tegasnya.
Sebelumnya, enam oknum anggota TNI AD telah ditetapkan sebagai tersangka kasus mutilasi warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua. Tim penyidik dari Polisi Militer sudah melakukan penahanan sementara selama 20 hari terhadap para tersangka untuk memudahkan kepentingan pemeriksaan dan penyidikan.
“Saat ini para tersangka ditahan di ruang tahanan Subdenpom XVII/C Mimika terhitung mulai hari Senin tanggal 29 Agustus s.d. 17 September 2022,” ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/8/2022).