TANGSELXPRESS- Sayembara desain Bundaran Maruga Dimulai. Secara terbuka Pemerintah Kota Tangsel mengumumkan sayembara tersebut ke seluruh arsitek se-Indonesia. Pembukaan ajang pencarian desain bangunan yang akan menjadi ikon wilayah termuda se-Banten ini, dipimpin langsung Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie.
Selain itu, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh para arsitek Tanah Air, serta para dewan juri yang terdiri dari berbagai elemen mulai dari akademisi, budayawan, hingga arsitek berpengalaman. Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Blandongan, Puspemkot Tangsel, Senin (1/8).
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menjelaskan kawasan Bundaran Maruga merupakan salah satu elemen penting menuju pusat pemerintahan Kota Tangerang Selatan.
Namun saat ini, kawasan tersebut kondisinya belum memiliki identitas kota sebagai simpul gerbang yang seharusnya menjadi representatif gerbang kota menuju kawasan Pusat Pemerintahan Kota Tangsel.
Untuk itu, guna menunjang konsep tersebut diperlukan Penataan Kawasan Bundaran Maruga. Sehingga mampu meningkatkan kawasan kota yang representatif, menarik dan menyenangkan untuk dihuni dan ditinggali oleh masyarakat kota yang membutuhkan identitas tempat dan lokalitas yang mencerminkan budaya Kota Tangsel.
“Melalui Sayembara Desain Kawasan Bundaran Maruga ini diharapkan dapat dieksplorasi rancangan desain dari berbagai kalangan masyarakat sehingga dapat ditemukan rancangan desain yang ideal untuk mewujudkan Kawasan Bundaran Maruga yang mampu memperkuat karakter Kota Tangerang Selatan sebagai pusat hunian, perdagangan dan jasa serta mencerminkan Motto Kota Tangerang Selatan yang cerdas, modern dan religius,” ungkap Benyamin.
Sayembara ini, bertujuan untuk menjaring rancangan desain dari kalangan arsitek profesional secara terbuka, se-Indonesia.
“Sehingga dapat ditemu-kenali desain Kawasan Bundaran Maruga yang dapat mengartikulasikan dan merepresentasikan karakter kawasan yang telah tumbuh dan berkembang pada masing-masing koridor sesuai dengan potensi yang membentuk kawasan segitiga budaya,” jelasnya.
Benyamin berharap dapat mewujudkan Kawasan Bundaran Maruga sebagai salah satu ”etalase kota” yang dapat mencitrakan Kota Tangerang Selatan.
“Sebagai Kota Cerdas, Modern Religius yang menjadi pusat hunian, perdagangan dan jasa,” imbuhnya.
Sayembara Dimulai 1 Agustus Sampai 30 September
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel Wahyunoto Lukman memaparkan, sayembara desain penataan kawasan Bundaran Maruga yang berlokasi di persimpangan Jalan Maruga Raya, Ciputat, Tangsel ini, berlangsung mulai tanggal 1 Agustus 2022 sampai 30 September 2022.
“Dengan masa pendaftaran peserta hingga proses pembuatan karya sampai 2 Agustus 2022. Kemudian batas pengumpulan karya softfile pada 12 September dan pengumpulan fisik sampai 18 September 2022,” paparnya.
Tahapan pun berlanjut pada seleksi administrasi karya yang berlangsung pada 19-21 September 2022.
“Kemudian penjurian tahap I secara tertutup akan berlangsung pada 22-24 September 2022. Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman lima finalis pada 24 September 2022, kemudian penjurian tahap II secara terbuka pada 30 September,” imbuhnya.
Sementara untuk pesertanya, lanjut Wahyu, dapat diikuti oleh seluruh arsitek profesional se-Indonesia. Baik itu perorangan maupun kelompok
“Bagi peserta perorangan, harus anggota IAI yang memiliki STRA / SKA (minimal Ahli Muda). Sementara untuk peserta kelompok, Ketua Tim harus anggota IAI yang memiliki STRA / SKA (minimal Ahli Muda) dan Anggota tim terbuka bagi profesi non arsitek, seperti pematung, seniman, Urban designer, Landscape Architect dan keahlian lain yang diperlukan,” paparnya.
Para peserta akan memperebutkan total hadiah hingga 105 juta rupiah. Dimana, juara pertama akan meraih 40 juta, juara kedua 30 juta, juara ketiga 20 juta rupiah. Sedangkan untuk harapan satu akan mendapatkan 10 juta dan harapan kedua 5 juta, yang mana keseluruhan akan mendapatkan trofi dan juga sertifikat.
Untuk info lebih lanjut, dapat dipelajari dan dilihat melalui website resmi http://sayembarataman.tangerangselatankota.go.id.