• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Sabtu, 14 Juni, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home NEWS

Covid-19 Juga Ngamuk di AS, Ratusan Orang Tewas setiap Pekan

Jerome Tambunan by Jerome Tambunan
Mei 27, 2025
in KESEHATAN, NEWS
Reading Time: 2min read
covid-19 di as

Foto: New York Times

344
SHARES
4.6k
VIEWS

WASHINGTON – Virus Covid-19 belum sepenuhnya hilang di muka bumi. Setelah dilaporkan mengamuk di Singapura, virus yang disebut-sebut berasal dari Chima ini dilaporkan juga mengamuk di Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Beritasatu.com, di negeri Paman Sam itu, rata-rata lebih dari 300 kematian akibat Covid-19 setiap minggu. Menurut data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), terdapat sekitar 350 kematian mingguan akibat virus tersebut pada bulan lalu.

Meskipun angka ini jauh lebih rendah dibandingkan puncak pandemi yang mencatat hampir 26 ribu kematian per minggu pada akhir 2021, para ahli menegaskan bahwa Covid-19 tetap menjadi ancaman serius, terutama bagi kelompok berisiko tinggi.

“Fakta bahwa kita masih melihat kematian menunjukkan bahwa virus tersebut masih beredar dan orang-orang masih jatuh sakit,” ujar Tony Moody, profesor pediatri dan ahli penyakit menular di Duke University Medical Center.

BACA JUGA :  Seorang Pasien COVID-19 di Babel Meninggal Dunia

CDC mencatat, per 26 April 2025, hanya 23 persen orang dewasa di AS yang telah menerima vaksin Covid-19 terbaru untuk musim 2024–2025. Angka vaksinasi pada anak-anak lebih rendah lagi, hanya 13 persen.

Menurut Dr Gregory Poland, pakar vaksin dan direktur Atria Research Institute, tingkat vaksinasi tersebut tidak cukup untuk menciptakan perlindungan komunitas yang memadai.

“Beberapa orang memiliki faktor genetik yang membuat tubuh mereka tidak merespons vaksin dengan baik. Yang lebih umum adalah orang-orang dengan defisiensi imun yang tidak dapat memberikan respons perlindungan penuh,” jelasnya.

Efektivitas vaksin juga menurun seiring waktu, sehingga risiko infeksi ulang meningkat. Oleh karena itu, CDC merekomendasikan dua dosis vaksin terbaru bagi orang usia 65 tahun ke atas, dengan jarak enam bulan antar dosis.

BACA JUGA :  Waspada, Kasus COVID-19 Harian di Indonesia Naik 6 Kali Lipat

Kelompok usia 75 tahun ke atas memiliki tingkat kematian tertinggi, dengan angka sekitar 4,66 kematian per 100.000 orang, menurut data CDC.

Obat Covid-19 seperti Paxlovid (dari Pfizer) dan molnupiravir (Merck-Ridgeback) harus dikonsumsi dalam 5 hari sejak gejala muncul, sedangkan remdesivir diberikan secara intravena dalam 7 hari pertama infeksi.

“Kami tidak menggunakan alat yang kami miliki secara optimal. Uji klinis juga telah menunjukkan hasil yang jelas,” kata Moody.

Namun, banyak pasien tidak segera mencari pertolongan, sehingga kehilangan kesempatan untuk memperoleh perawatan yang efektif pada tahap awal. Moody menekankan pentingnya tes dini, terutama bagi individu dalam kelompok berisiko tinggi.

Selain di AS, lonjakan kasus Covid-19 juga terjadi di berbagai negara seperti Thailand, Singapura, dan Hong Kong. Khususnya di Thailand, pihak berwenang kini memantau ketat varian XEC, turunan dari Omicron.

BACA JUGA :  Dampingi Ben-Pilar Daftar ke KPU, Tokoh Masyarakat: Warga Percaya pada Pasangan Ini

Menurut Dr Teera Woratanarat dari Universitas Chulalongkorn, varian XEC memiliki potensi penularan hampir tujuh kali lebih tinggi dibanding influenza, meningkatkan risiko penyebaran komunitas secara signifikan.

Meskipun dunia telah melewati masa krisis pandemi, Covid-19 masih menjadi ancaman nyata. Rendahnya cakupan vaksinasi, kekebalan tubuh yang melemah, dan keterlambatan dalam pengobatan menjadi faktor utama yang menyebabkan ratusan kematian masih terjadi setiap minggu di AS.

Intervensi dini dan peningkatan kesadaran publik tetap krusial untuk mencegah kematian yang seharusnya bisa dihindari.

Tags: Amerika Serikatcovid-19Hong KongSIngapuraThailand
Previous Post

Masa Berlaku Habis? Berikut Lokasi SIM Keliling Tangsel Hari Ini

Next Post

Menbud Fadli Zon: Tidak Ada Eskalator dan Eskavator di Candi Borobudur

Related Posts

LHKPN Laporkan Harta Kekayaan Deddy Corbuzier Rp953 Miliar, Ini Rinciannya
SELEBRITI

LHKPN Laporkan Harta Kekayaan Deddy Corbuzier Rp953 Miliar, Ini Rinciannya

Juni 14, 2025
4k
Pesawat Air India Jatuh Usai Lima Menit Terbang, Kemlu Pastikan Tak Ada Korban WNI
NEWS

Penumpang Selamat Ungkap Detik-detik Pesawat Air India Jatuh

Juni 14, 2025
1.5k
Sakiyah Pulang Seorang Diri, Suami Wafat dalam Perjalanan Menuju Bandara Madinah
NASIONAL

Sakiyah Pulang Seorang Diri, Suami Wafat dalam Perjalanan Menuju Bandara Madinah

Juni 14, 2025
4.2k
Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Disambut Antusias, Warga: Dendanya Nol
TANGERANG SELATAN

Pemutihan Pajak di Samsat Ciputat Disambut Antusias, Warga: Dendanya Nol

Juni 14, 2025
1.2k
Kabar Gembira, Ada Pemutihan Denda Pajak di Samsat Ciputat Mulai Hari Ini
TANGERANG SELATAN

Kabar Gembira, Ada Pemutihan Denda Pajak di Samsat Ciputat Mulai Hari Ini

Juni 14, 2025
1.1k
Prabowo Terima Telepon dari Presiden AS Donald Trump, Ini yang Dibahas
NASIONAL

Prabowo Terima Telepon dari Presiden AS Donald Trump, Ini yang Dibahas

Juni 14, 2025
3.9k
Next Post
Menbud Fadli Zon: Tidak Ada Eskalator dan Eskavator di Candi Borobudur

Menbud Fadli Zon: Tidak Ada Eskalator dan Eskavator di Candi Borobudur

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com