TANGSELXPRESS – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkap angka kecelakaan dan fatalitas mengalami penurunan signifikan selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.
Hal tersebut disampaikan Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Raden Slamet Santoso saat apel di Lapangan NTMC Polri, Senin (14/4/2025).
“Operasi Ketupat berjalan baik, aman, dan lancar. Angka kecelakaan turun 31 persen dan fatalitas korban kecelakaan turun 46 persen,” ujar Slamet Santoso dalam arahannya.
Slamet menyebut keberhasilan ini bukan hanya hasil kerja Korlantas, tetapi kolaborasi antara anggota di lapangan dan seluruh stakeholder. Selain itu, dia mengatakan penurunan juga didukung oleh Operasi Lilin dan Operasi Nataru yang sebelumnya telah digelar.
Slamet menjelaskan bahwa fokus utama Korlantas adalah menekan angka kecelakaan, mengurangi fatalitas, menurunkan pelanggaran, serta membangun budaya tertib lalu lintas.
“Empat poin itu dijalankan melalui berbagai strategi mulai dari kegiatan rutin, KRYD, operasi kepolisian, hingga pelayanan publik,” ucapnya.
Dalam penanganan lalu lintas, Slamet menyoroti pentingnya strategi Pentahelix atau kolaborasi lima pilar: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.
“Pentahelix ini yang kita jalankan. Akademisi dilibatkan untuk memberi masukan, pelaku usaha otomotif seperti ATPM ikut andil, komunitas kita gandeng. Dishub, PU, dan Bappenas kita ajak koordinasi, dan media berperan penting dalam penyampaian informasi ke publik,” tuturnya.
Ia mencontohkan, saat mudik Lebaran, rekayasa lalu lintas seperti contraflow dan one way diterapkan karena volume kendaraan tak lagi sebanding dengan kapasitas jalan. Strategi ini berhasil menekan potensi kecelakaan di titik-titik rawan.
Slamet juga menegaskan, pentingnya perencanaan yang matang untuk kegiatan ke depan. “Kita harus siapkan rencana harian, mingguan, bulanan hingga tahunan. Semua demi keselamatan masyarakat di jalan,” tukasnya.