TANGSELXPRESS – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, H Wihaji menilai keluarga merupakan pilar utama dalam membentuk masyarakat yang tangguh dan negara yang kuat.
Hal tersebut disampaikan Wihaji pada acara ‘Bincang Keluarga: Membangun Keluarga Harmonis dan Tangguh’, yang berlangsung di Ballroom Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ BKKBN, Senin (14/4/2025).
“Urusan negara akan selesai jika ditarik dengan kekuatan keluarga, dan jika urusan keluarga selesai maka semua urusan juga akan selesaiā, ujar Wihaji dalam paparannya.
Wihaji juga menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan dua hal besar secara bertahap, yaitu kependudukan dan pembangunan keluarga. Dia menyebut pembangunan keluarga yang mandiri, bahagia, dan tenteram adalah fondasi dari pembangunan nasional.
“Pembangunan keluarga yang pada intinya kita mau mandiri, bahagia, dan tentram insya Allah akan selesai dengan diri kita sendiri,” ucapnya.
“Apabila kita sudah selesai membangun keluarga kita sendiri insya Allah nanti untuk membangun yang lain akan selesai, karena cikal dan dasarnya adalah diri kita,” sambungnya.
Di sisi lain, Praktisi Neuro Parenting Skill, dr. Aisah Dahlan., CMHt., CM. NLP sebagai pembicara utama pada kegiatan tersebut menyampaikan bagaimana membangun hubungan yang harmonis, tangguh, dan bahagia.
“Perlu memahami bahwa kunci utama terletak pada kasih sayang, saling memahami, saling menghormati, dan saling mendukung satu sama lain,” tutur Aisah.
Aisah menambahkan, keharmonisan keluarga merupakan indikator penting dalam kebahagiaan masyarakat Indonesia, dengan pengaruh terbesar pada kepuasan hidup sosial.
“Data BPS menunjukan indeks kebahagiaan keluarga Indonesia mencapai 71,86 persen pada tahun 2023, dengan ketentraman 59,79 persen dan kemandirian 52,49 persen,” tukas Aisah.