TANGSELXPRESS – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi kapan musim kemarau 2025 terjadi.
Menurut prediksi BMKG, saat ini sebagian wilayah di Indonesia tengah mengalami puncak musim hujan. Namun intensitas hujan akan terus menurun hingga masuk ke musim kemarau. Lalu, kapan kemarau mulai terjadi?
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa musim hujan diprediksi akan berakhir hingga bulan Maret 2025. Kemudian di bulan April akan terjadi transisi musim hujan ke kemarau.
“Musim hujan diprediksi akan berakhir sampai bulan Maret, akhir Maret 2025, dan April itu transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Nah, kemudian puncak musim hujan itu di sebagian besar wilayah Indonesia terjadi di bulan Januari hingga Februari, sehingga saat ini masih menghadapi puncak musim hujan,” ujar Dwikorita Karnawati, pada (9/3/2025).
Pergantian musim huhjan ke kemarau akan ditandai dengan pencaroba, yakni masa transisi dari satu musim ke musim lainnya.
Pancaroba musim hujan ke kemarau biasa disebut dengan kemareng. Sedangkan pancaroba musim kemarau ke musim hujan dikenal sebagai musim labuh.
Terkait hal tersebut, BMKG menyatakan bahwa masa transisi tersebut (pancaroba) akan terjadi sekitar bulan Maret dan April.
Ada beberapa tanda yang bisa dilihat saat Indonesia memasuki musim pancaroba yakni sebagai berikut:
Cuaca tidak menentu
Saat pancaroba, cuaca jadi sering berubah-ubah. Bahkan perubahannya bisa cukup ekstrem dan tak terduga, bisa hujan deras dalam seketika, lalu tiba-tiba cerah meski seharian mendung.
Terjadi perubahan suhuÂ
Tidak hanya cuaca, pancaroba juga berdampak pada suhu udara yang bisa berubah signifikan bahkan dalam waktu singkat. Perubahan suhu ini misalnya, saat pagi hari akan sangat terasa dingin sedangkan di siang hari akan sangat panas.
Intensitas angin kencang naik
Pancaroba juga berdampak pada intensitas hembusan angin kencang. Kemunculannya bisa cukup tiba-tiba hingga membuat cuaca berubah drastis.
Intensitas hujan berubah
Karena masa transisi, intensitas hujan bisa berkurang atau bahkan bertambah. Pada transisi musim hujan ke kemarau intensitas hujan akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Namun intesitas hujan di setiap wilayah akan berbeda tergantung lokasi geografis dan iklim.
Aktivitas serangga berkurang
Kondisi alam yang mulai berubah akan berdampak pada aktivitas serangga terutama pada perilakunya. Misalnya, laron mulai hilang yang biasanya muncul saat musim hujan.