TANGSELXPRESS – Rutin menggunakan benang gigi ternyata dapat membantu mengurangi risiko penyakit stroke. Hal ini telah terbukti melalui studi terbaru yang dipresentasikan pada Konferensi Stroke Internasional Asosiasi Stroke Amerika 2025 di Los Angeles.
Pada studi itu, para peneliti menemukan kebiasaan membersihkan gigi dengan benang secara teratur dapat berperan dalam menurunkan risiko stroke.
Dr. Souvik Sen, penulis utama penelitian ini mengungkapkan, tujuan utama studi adalah mengidentifikasi kebiasaan kebersihan mulut seperti penggunaan benang gigi, menyikat gigi, atau kunjungan rutin ke dokter gigi yang memiliki pengaruh paling besar dalam mencegah stroke.
Dalam laporan yang dikutip dari Medical Daily, ia menjelaskan bahwa pada tahun 2022, penyakit gigi dan gusi yang tidak ditangani telah berdampak buruk pada sekitar 3,5 miliar orang di seluruh dunia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan benang gigi secara rutin dapat mengurangi risiko stroke iskemik, yakni jenis stroke yang disebabkan oleh gumpalan darah hingga 22 persen.
Selain itu, risiko stroke kardioembolik, yang dipicu oleh bekuan darah dari jantung dapat berkurang hingga 44 persen, sementara kemungkinan mengalami fibrilasi atrium menurun sebesar 12 persen.
Efek positif ini ditemukan secara independen, tanpa dipengaruhi oleh kebiasaan menyikat gigi atau praktik kebersihan mulut lainnya.
Penelitian ini didasarkan pada data dari Studi Risiko Aterosklerosis dalam Komunitas (ARIC), sebuah studi berskala besar pertama di Amerika Serikat yang secara spesifik mengkaji hubungan antara penggunaan benang gigi dan risiko stroke.
Dalam penelitian ini, lebih dari 6.000 partisipan disurvei mengenai kebiasaan mereka dalam menggunakan benang gigi, lalu kondisi kesehatan mereka dipantau selama 25 tahun.
Kelompok yang rutin menggunakan benang gigi, sebanyak 4.092 orang tidak pernah mengalami stroke, sementara 4.050 orang tidak memiliki riwayat fibrilasi atrium, yaitu gangguan irama jantung yang umum terjadi.
Selama periode penelitian, tercatat 434 kasus stroke dengan berbagai penyebab, seperti penyumbatan arteri dan gumpalan darah terkait jantung, serta 1.291 kasus fibrilasi atrium.
Analisis lebih lanjut mengungkapkan semakin sering seseorang menggunakan benang gigi, semakin rendah pula kemungkinan mereka mengalami stroke. Selain itu, kebiasaan ini juga berhubungan dengan penurunan risiko gigi berlubang dan penyakit gusi.
Dr. Sen menambahkan bahwa kesehatan mulut memiliki kaitan erat dengan peradangan dan pengerasan arteri.
Penggunaan benang gigi secara teratur dapat membantu mengurangi risiko stroke dengan mencegah infeksi dan peradangan pada mulut serta mendorong pola hidup sehat lainnya.
“Banyak orang menganggap perawatan gigi itu mahal. Namun, menggunakan benang gigi adalah kebiasaan sederhana yang mudah dilakukan, terjangkau, dan dapat diakses oleh siapa saja,” ujar Dr. Sen.
Temuan ini semakin menegaskan menjaga kebersihan mulut bukan hanya penting untuk kesehatan gigi dan gusi, tetapi juga berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk dalam mencegah risiko penyakit serius seperti stroke.