JIKA anda memulai untuk melakukan penelitian kualitatif, ada banyaknya sekali metode analisis kualitatif yang tersedia dan mungkin sedikit membingungkan. Dalam postingan ini, kita akan membongkar topik mengenai Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika .Disini kita akan membahas mengenai analisis naratif khususnya dalam pendidikan matematika lebih dalam, metode pengumpulan data, mempertimbangkan manfaat, tentangan, kelebihan dan kekurangan, mempelajari langkah-langkah analisis naratif, serta contoh penelitian naratif dalam Pendidikan matematika.
A. Analisis Naratif
Analisis naratif merupakan metode penelitian yang berguna untuk memahami suatu teks berdasarkan narasi atau cerita yang dituturkan. Narasi-narasi yang dimaksud dapat dimisalkan sebagai novel, dongeng, cerpen, catatan sejarah, autobiografi, dan lain-lain. Bentuk riset dari teknik ini dapat berupa story telling yang dapat menggunakan beberapa pendekatan seperti menguraikan peristiwa, narasi kehidupan, evolusi program, dan lainnya. Adapun unsur pokok dalam teknik analisis naratif antara lain alur cerita yang meliputi bagian awal, tengah dan akhir. Cerita ditulis melelu proses mendengarkan dari orang lain atau bertemu secara langsung dengan pelaku melelui wawancara. Contoh analisis naratif antara lain penulisan autobiografi, biografi, kisah kehidupan dan Sejarah, etnografi yang berpusat pada seseorang, laporan ilmiah, etnobiografi, ingatan atau kenangan yang kenal luas,
B. Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika
Desain penelitian naratif ditinjau secara luas dalam bidang pendidikan baru pada tahun 1990. Tokoh pendidikan D. Jean Clandinin dan Michael Connelly untuk pertama kalinya yang memberikan tinjauan penelitian naratif dalam bidang Pendidikan. Tren atau kecenderungan mempengaruhi perkembangan penelitian naratif dalam bidang pendidikan. Cortazzi dalam Creswell mengemukakan tiga factor yan mempengaruhi analisis naratif. Pertama, sekarang ini ada peningkatan perhatian pada refleksi guru. Kedua, perhatian lebih ditekankan pada pengetahuan guru (apa yang mereka tahu, bagaimana mereka berpikir, bagaimana mereka menjadi profesional, dan bagaimana mereka membuat tindakan dalam kelas). Ketiga, pendidik mencoba membawa suara guru ke permukaan dengan memberdayakan guru untuk melaporkan tentang pengalaman mereka.
Analisis naratif dalam pendidikan matematika sendiri merupakan pendekatan yang menggunakan cerita atau narasi untuk memahami dan mengevaluasi pengalaman belajar matematika. Ini melibatkan menggali cerita siswa, guru, dan interaksi mereka dengan materi pelajaran matematika untuk mendapatkan wawasan tentang proses pembelajaran dan pengajaran. Analisis naratif dalam pendidikan matematika menawarkan pendekatan yang holistik dan manusiawi untuk memahami proses pembelajaran dan pengajaran. Dengan mengintegrasikan cerita ke dalam analisis pendidikan, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih kaya dan mendalam yang mungkin tidak terjangkau melalui metode penelitian tradisional.
C. Metode Pengumpulan Data dalam Analisis Naratif
Metode pengumpulan data dalam analisis naratif dalam pendidikan matematika melibatkan berbagai teknik yang memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan cerita dan pengalaman dari partisipan. Berikut adalah beberapa metode yang sering digunakan:
1. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam melibatkan percakapan yang terbuka antara peneliti dan partisipan, dengan tujuan menggali cerita dan pengalaman secara detail.
Contoh Pertanyaan:
“Bisakah Anda menceritakan tentang pengalaman Anda belajar matematika?”
“Apa yang Anda rasakan ketika menghadapi soal matematika yang sulit?”
2. Observasi Kelas
Observasi kelas melibatkan peneliti hadir di kelas untuk mengamati interaksi antara guru dan siswa, serta dinamika pembelajaran.
Fokus Observasi:
Cara guru menyampaikan materi matematika, Respon siswa terhadap pengajaran dan materi, Interaksi antar siswa selama kegiatan belajar.
3. Dokumentasi dan Artefak
Mengumpulkan berbagai dokumen dan artefak yang relevan dengan pengalaman belajar matematika siswa.
Dengan menggunakan berbagai metode pengumpulan data ini, peneliti dapat mengumpulkan data naratif yang kaya dan mendalam, yang memberikan wawasan kontekstual tentang pengalaman belajar matematika siswa dan praktik pengajaran guru. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk memahami tidak hanya apa yang terjadi dalam proses pembelajaran, tetapi juga bagaimana dan mengapa hal itu terjadi dari perspektif para partisipan.
D. Kelebihan Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika
a. Pemahaman Mendalam tentang Pengalaman Siswa dan Guru
b. Kontekstualisasi Pembelajaran:
c. Identifikasi Masalah dan Solusi yang Relevan
E. Kekurangan Analisis Naratif dalam Pendidikan Matematika
a. Subjektivitas dan Bias
b. Kompleksitas dan Waktu
c. Kesulitan dalam Generalisasi
F. Contoh Penelitian Naratif dalam Pendidikan Matematika
Berikut adalah contoh penelitian naratif dalam pendidikan matematika:
Judul Penelitian
“Pengalaman Belajar Matematika Siswa di Sekolah Menengah Pertama di kota Tangerang: Sebuah Studi Naratif”
a. Metodologi
Pendekatan kualitatif dengan metode analisis naratif dengan 10 siswa kelas 8 dari sebuah SMP di kota Tangerang. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi kelas, dan jurnal harian siswa.
b. Langkah-langkah Penelitian
Pertanyaan Penelitian: Bagaimana pengalaman belajar matematika siswa disekolah? Apa tantangan yang mereka hadapi dan bagaimana mereka mengatasinya?
c. Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi dan memahami pengalaman belajar matematika siswa untuk menginformasikan strategi pengajaran yang lebih efektif.
d. Pengumpulan Data
Wawancara Mendalam: Setiap siswa diwawancarai secara individual untuk menggali pengalaman mereka dalam belajar matematika. Pertanyaan-pertanyaan mencakup:
Pengelompokan Data: Data dari wawancara, observasi, dan jurnal dikelompokkan berdasarkan tema awal yang muncul.
e. Analisis Data
Membaca dan Mencatat: Data naratif dibaca ulang beberapa kali untuk menangkap tema dan pola yang muncul.
Mengidentifikasi Tema dan Pola: Tema utama diidentifikasi, misalnya, “kecemasan terhadap matematika”, “dukungan dari guru”, dan “kerjasama dengan teman”.
Mengeksplorasi Makna Cerita: Narasi siswa diinterpretasikan untuk memahami makna pengalaman mereka, misalnya, mengapa kecemasan muncul dan bagaimana dukungan dari guru membantu mereka.
Mengaitkan dengan Teori: Temuan dihubungkan dengan teori-teori pendidikan yang relevan, seperti teori pembelajaran konstruktivis dan teori motivasi.
Membuat Kesimpulan: Kesimpulan ditarik berdasarkan analisis dan interpretasi temuan, menjawab pertanyaan penelitian.
f. Pelaporan Temuan
Penelitian ini menemukan bahwa:
Kecemasan Terhadap Matematika: Banyak siswa mengalami kecemasan ketika menghadapi soal-soal yang sulit. Kecemasan ini sering kali menghambat kemampuan mereka untuk berpikir jernih dan menyelesaikan masalah.
g. Kesimpulan
Studi ini menunjukkan bahwa pemahaman yang mendalam tentang pengalaman belajar matematika siswa dapat membantu guru mengembangkan strategi pengajaran yang lebih efektif dan mendukung. Dukungan emosional dan pedagogis dari guru, serta lingkungan belajar yang kolaboratif, dapat mengurangi kecemasan siswa dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap matematika.
Penulis:
Fildzah Aulia Ahmad
Paradigma Penelitian
Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kuliah.