TANGSELXPRESS- Kaum pria perlu memahami beragam fakta menarik, termasuk penyebab, efek dan pilihan pengobatan dari aspermia. Apa itu? Aspermia adalah kondisi langka yang terjadi pada seorang pria dapat mempengaruhi kemampuan mereka dalam menghasilkan air mani, sehingga dapat mempengaruhi kesuburan.
Beragam Fakta Seputar Aspermia yang Perlu Dipahami Pria
Berikut adalah fakta-faktanya yang perlu pria pahami.
1. Aspermia bukanlah satu-satunya faktor penyebab kemandulan pada pria
Kemandulan pada pria dapat terjadi akibat beberapa faktor dan aspermia hanyalah salah satunya. Ada faktor lain yang dapat menyebabkan kemandulan, seperti oligospermia (jumlah sperma sedikit), astenozoospermia (motilitas sperma rendah), atau teratozoospermia (bentuk sperma tidak normal). Sekalipun seorang pria menderita aspermia, bukan berarti pasti mengalami kemandulan.
2. Penyebab aspermia bisa mempengaruhi kemandulan
Aspermia bisa menjadi gejala dari berbagai penyakit yang mendasari yang juga bisa menyebabkan kemandulan. Misalnya gangguan pada sistem saraf, penyumbatan pada saluran ejakulasi, infeksi pada saluran reproduksi atau efek samping obat tertentu dapat menyebabkan aspermia dan kemandulan.
3. Kemungkinan masih bisa hamil melalui prosedur reproduksi berbantuan
Meski aspermia secara alami dapat mempersulit kehamilan, masih ada harapan dalam metode reproduksi berbantuan seperti inseminasi buatan (IUI) atau fertilisasi in vitro (IVF).
Pada beberapa kasus, sperma bisa berasal melalui prosedur medis, seperti pengambilan sperma langsung dari testis atau epididimis. Sperma ini kemudian dapat berpedan dalam pembuahan sel telur secara artifisial sebagai bagian dari prosedur IUI atau IVF.
4. Konsultasikan dengan dokter spesialis reproduksi
Jika seorang pria menderita aspermia dan takut akan kemandulan, penting untuk berkonsultasi dengan spesialis reproduksi. Seorang dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk menentukan penyebabnya secara pasti dan mengidentifikasi faktor lain yang dapat mempengaruhi kesuburan.
Dengan bantuan dokter, tindakan yang tepat dapat ditentukan untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan.
5. Diagnosis dan Pengobatan
Pemeriksaan fisik, tes darah, analisis sperma, dan tes pencitraan seperti USG dapat berperan dalam mendiagnosis aspermia. Perawatannya tergantung pada penyebabnya.
Jika ada sumbatan pada saluran reproduksi, operasi dapat sebagai pilihan untuk menghilangkan sumbatan tersebut. Dalam kasus yang non-obstruktif, dokter dapat merekomendasikan obat hormonal atau pengobatan lain.
Itulah beberapa hal terkait dengan aspermia, kondisi langka yang perlu pria pahami. Dengan perawatan yang sesuai dan prosedur reproduksi berbantuan, peluang kehamilan masih bisa dicapai. (Sumber: Halodoc)