TANGSELXPRESS – Sebuah penelitian yang dipimpin oleh tim di Beijing, Cina telah menemukan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami kebutaan di kemudian hari. Selain itu, kondisi-kondisi seperti tidur mendengkur, insomnia, dan tidur terlalu sedikit atau terlalu banyak juga memiliki risiko terkait dengan glaukoma.
National Health Service (NHS) menyatakan bahwa jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang signifikan. Para ilmuwan menyarankan agar orang-orang yang berisiko tinggi, terutama orang lanjut usia berusia 70 dan 80-an, harus mendapatkan intervensi tidur yang tepat, Rabu 17 Mei 2023.
Dalam penelitian ini, para ahli melihat data dari 400 ribu orang yang berpartisipasi dalam studi Biobank Inggris. Fokus penelitian ini adalah pada peserta berusia antara 40 hingga 69 tahun yang dipantau antara tahun 2006 hingga 2010.
Pada Maret 2021, para peserta kembali diperiksa untuk melihat apakah mereka menderita glaukoma atau tidak. Informasi mengenai pola tidur mereka juga dikumpulkan. Selama periode 11 tahun tersebut, sebanyak 8.690 kasus glaukoma teridentifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang mendengkur dan mengantuk di siang hari memiliki peningkatan risiko glaukoma sebesar 11 persen. Sementara itu, insomnia dan durasi tidur yang terlalu pendek atau terlalu panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko sebesar 13 persen.
Penulis studi tersebut menyimpulkan bahwa mendengkur, mengantuk di siang hari, insomnia, dan durasi tidur yang tidak normal secara individu maupun bersama-sama, semuanya berhubungan dengan risiko glaukoma.
Temuan ini menekankan pentingnya intervensi tidur bagi individu yang berisiko tinggi mengalami glaukoma, serta pentingnya skrining oftalmologis bagi individu dengan masalah tidur kronis untuk pencegahan glaukoma.
Makalah yang dipublikasikan di BMJ ini muncul setelah penelitian lain menunjukkan bahwa individu yang mengalami kesulitan tidur mungkin memiliki risiko peningkatan tekanan darah tinggi. Selain risiko glaukoma, kurang tidur juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit mematikan seperti stroke, gagal jantung, dan penyakit arteri.
Para ahli di LloydsPharmacy juga menemukan bahwa hampir setengah dari orang-orang di Inggris mengalami kesulitan tidur setidaknya tiga malam dalam seminggu, dan satu dari sepuluh orang bahkan mengalami kesulitan tidur setiap malam.
Data dari LloydsPharmacy juga mengungkapkan bahwa sekitar 5,5 juta orang menderita hipertensi yang tidak terdiagnosis. Studi terpisah juga menunjukkan bahwa kurang tidur setiap mal am dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit mematikan.
Penelitian ini mengingatkan kita akan pentingnya tidur yang cukup dan berkualitas untuk menjaga kesehatan kita secara keseluruhan. Tidur yang mencukupi tidak hanya penting untuk menghindari kelelahan dan masalah kesehatan sehari-hari, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang terhadap kesejahteraan kita.
Untuk itu, beberapa langkah dapat diambil untuk memperbaiki pola tidur dan mengurangi risiko terkait. Pertama, penting untuk menjaga rutinitas tidur yang konsisten, yaitu tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari.
Hal ini membantu tubuh mengatur ritme sirkadian secara optimal. Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, tenang, dan gelap juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
Selain itu, menghindari faktor-faktor yang mengganggu tidur juga penting. Misalnya, mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, terutama di malam hari, karena kedua zat ini dapat mengganggu pola tidur.
Selain itu, menghindari paparan terhadap cahaya terang, terutama dari perangkat elektronik seperti telepon genggam dan tablet sebelum tidur, juga disarankan. Jika seseorang mengalami masalah tidur yang persisten, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur.
Mereka dapat membantu mendiagnosis dan mengobati gangguan tidur seperti insomnia, sleep apnea, atau gangguan tidur lainnya yang mungkin menjadi penyebab kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas.
Dalam kesimpulan, penelitian ini menyoroti hubungan antara kurang tidur dan risiko glaukoma serta penyakit lainnya. Dalam era yang serba sibuk dan kurang tidur, menjaga pola tidur yang baik dan kualitas tidur yang optimal menjadi penting untuk menjaga kesehatan dan kualitas hidup yang baik.
Dengan menjaga kebiasaan tidur yang sehat dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat mengurangi risiko terkait dan mencegah kemungkinan masalah kesehatan yang dapat timbul akibat kurang tidur.