TANGSELXPRESS- Mulai Senin (1/8) pemerintah resmi memberlakukan kenaikan tiket masuk ke Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dari harga semula Rp 150 ribu menjadi Rp 3,75 juta. Selain itu, pemerintah juga membatasi jumlah wisatawan yang berkunjung ke tempat wisata itu jadi hanya 200 ribu orang saja per tahun.
Meski sudah mendapatkan banyak tentangan dari kalangan pengusaha pariwisata, sampai saat ini belum ada perubahan soal rencana kenaikan harga tiket tersebut. Kenaikan ini bahkan mendapat dukungan dari Presiden Jokowi.
Jokowi menyebut kenaikan tarif itu menjadi upaya menjaga kelestarian kawasan konservasi sekaligus meningkatkan ekonomi pemerintah setempat lewat pariwisata.
“Begini. Jadi kita ingin konservasi, tapi kita juga ingin (peningkatan) ekonomi lewat tourism, lewat wisatawan, ini harus seimbang,” kata Jokowi dalam keterangan lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (21/7) lalu.
Jokowi mengatakan komodo tersebar di Pulau Komodo, Pulau Rinca, serta Pulau Padar. Khusus konservasi hewan reptil itu akan dilakukan di Pulau Komodo dan Pulau Padar.
Menurut Jokowi, wisatawan masih bisa melihat komodo di Pulau Rinca dengan tarif yang masih sama. Ia pun mengingatkan komodo yang tersebar di beberapa pulau itu sama, tak ada yang beda.
Jokowi mengatakan kenaikan tarif masuk TN Komodo tersebut juga usulan dari para pegiat lingkungan dan konservasi untuk menjaga kelestarian kawasan konservasi tersebut.