TANGSELXPRESS- Viral di media sosial warga Sukmajaya, Kota Depok menemukan ratusan paket beras yang diduga bantuan sosial (bansos) dari pemerintah terkubur di dalam tanah. Ratusan bungkus beras tersebut diperkirakan memiliki berat 1 ton lebih. Pihak kepolisian mulai melakukan penyelidikan.
Hari ini, polisi memanggil pihak JNE untuk meminta klarifikasi terkait beras yang ditimbun di Depok tersebut.
“Hari ini baru akan kita klarifikasi resmi,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengutip dari detikcom, Senin (1/8).
Sebelumnya pihak kepolisian telah meminta konfirmasi kepada JNE terkait beras berkarung-karung yang ditimbun itu.
“Dari konfirmasi di lapangan, JNE mengakui yang nimbun memang JNE,” ujarnya.
Sementara itu, terkait temuan ini, VP of Marketing JNE Eri Palgunadi mengatakan beras yang dikubur tersebut kondisinya sudah rusak. Menurut dia, hal itu sudah sesuai prosedur penanganan barang rusak.
“Terkait dengan pemberitaan temuan beras bantuan sosial di Depok, tidak ada pelanggaran yang dilakukan, karena sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak,” ungkap Eri dalam keterangannya, Minggu (31/7).
Eri menegaskan, JNE mendukung program pemerintah dalam proses distribusi beras bansos tersebut. Dia turut menegaskan JNE selalu menjalankan standard operating procedure atau SOP.
“JNE selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan,” ucapnya.
Sebelumnya, perusahaan ekspedisi JNE mengubur dan membuang puluhan karung beras bansos presiden untuk masyarakat terdampak Covid-19. Penimbunan itu diketahui warga sekitar yang mendapatkan informasi dari pegawai perusahaan pengiriman tersebut.
“Saya dapat informasi dari orang dalam JNE, ada pemendaman sembako, kemudian saya telusuri,” ujar warga bernama Rudi Samin selaku ahli waris lahan tersebut.
Kabar penemuan ini beredar di media sosial dalam bentuk rekaman video. Salah satunya diunggah oleh akun forumwartawanpolri di instagram pada Sabtu (30/7).