TANGSELXPRESS- Sejumlah siswa senior SMA Al-Azhar BSD, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), mendapat sanksi peringatan dari sekolah. Hal itu merupakan buntut dari tuduhan bullying terhadap salah satu siswa baru yang menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Siswa baru berinisial NA itu kini telah mengundurkan diri dari sekolah. Pihak orang tua memrotes perlakuan terhadap anaknya hingga mendatangi SMA Al-Azhar dan memutuskan pindah ke sekolah lain.
Dugaan bullying itu telah dilaporkan ke Unit PPA Polres Tangsel. Meski begitu, polisi belum bisa menjelaskan terlalu jauh lantaran hingga saat ini korban masih belum bersedia dimintai keterangan lengkap.
“LP sudah dibuat, tapi korban belum bersedia dimintai keterangan. Visum sudah, tapi belum bersedia diklarifikasi,” terang Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Siswanto, Rabu (27/7).
Menurut keterangan pihak sekolah, setidaknya ada beberapa tuduhan yang disebutkan keluarga NA sebagai bentuk bullying oleh para seniornya, yaitu berupa tendangan hingga penyiraman air kopi panas.
“Saya jelaskan versi orangtuanya. Saya tidak punya versi, temen-temen, anak-anak yang kita panggil tidak punya versi cerita tentang penendangan karena memang tidak tahu, guru-guru tidak ada yang tahu cerita itu. Kami satu-satunya versi sumbernya dari orangtua NA,” ungkap Kepala SMA Al-Azhar BSD, Mochamad Mukrim ditemui terpisah.
Dia menjelaskan, pihak sekolah langsung melakukan penelusuran guna menyelidiki kebenaran bullying tersebut. Hasil sementara ini pihak sekolah menyatakan tak ada bukti tentang kekerasan oleh kakak kelas terhadap NA.
“Semua anak-anak kita panggil satu-persatu. Dalam investigasi kami tidak terbukti kekerasan itu,” jelasnya.
Meski membantah adanya kekerasan fisik terhadap NA, pihak sekolah pun tetap memutuskan mengambil sikap tegas kepada para siswa senior yang memanggil NA untuk bertemu pada malam hari.
“Ada 7 anak dari kelas 12. Sanksi peringatan, karena manggil malam-malam tanpa izin sekolah,” tandas Mukrim.(RID)