Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi bukan sekadar kewajiban akademik, melainkan wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam membangun masyarakat. Semangat inilah yang melatarbelakangi sekelompok mahasiswa Universitas Pamulang (Putri Ekawati, Elya Aprita Milna, Wanda Aulia Sari, dan Rusli) dalam menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang edukatif dan aplikatif.
Bertempat di suasana nyaman Likely Cafe & Resto, tim ini sukses menyelenggarakan sosialisasi bertajuk “SAK EMKM: Pelaporan Keuangan Mudah, UMKM Naik Kelas”. Kegiatan ini ditujukan untuk para karyawan serta pengunjung kafe yang mayoritas merupakan pelaku usaha atau mereka yang baru memulai langkah di dunia bisnis.
Mengapa SAK EMKM?
Banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merasa bahwa akuntansi adalah hal yang rumit dan hanya untuk perusahaan besar. Padahal, laporan keuangan yang tertata adalah “kunci” untuk mendapatkan akses modal, memantau kesehatan bisnis, hingga menyusun strategi pertumbuhan.
Maka dari itu, Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) hadir sebagai solusi yang jauh lebih sederhana dibandingkan standar akuntansi umum dan inilah yang menjadi poin utama dalam materi yang disampaikan.
Keseruan di Balik Meja Kafe
Berbeda dengan seminar formal di dalam kelas, pemilihan Likely Cafe & Resto sebagai lokasi pengabdian memberikan atmosfer yang lebih santai dan interaktif. Para peserta, yang terdiri dari karyawan kafe dan pengunjung, tampak antusias mengikuti pemaparan materi.
Beberapa poin krusial yang dibahas dalam kegiatan ini antara lain:
- Pentingnya memisahkan dompet pribadi dengan dompet usaha.
- Bagaimana mencatat pemasukan dan pengeluaran harian tanpa harus merasa pusing.
- Mengenal Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan Catatan atas Laporan Keuangan (CALK) yang ringkas.
Dampak Nyata bagi Peserta
“Kami ingin mengubah stigma bahwasanya pelaku usaha UMKM bisa punya laporan yang diakui perbankan namun dengan proses yang sangat simpel,” ujar salah satu anggota tim pengabdian.
Bagi karyawan Likely Cafe & Resto, pengetahuan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi manajerial internal. Sementara bagi pengunjung, kegiatan ini menjadi insight berharga untuk diterapkan dalam usaha mandiri mereka.
Dengan adanya edukasi ini, diharapkan UMKM tidak lagi merasa gentar dengan urusan administratif. Laporan keuangan bukan lagi beban, melainkan aset strategis untuk membawa bisnis mereka “Naik Kelas” dari yang lokal menjadi nasional, dari yang kecil menjadi besar.
Kegiatan yang berakhir menjelang sore hari ditutup dengan sesi diskusi hangat. Pengabdian masyarakat ini menjadi bukti bahwa sinergi antara akademisi dan pelaku usaha lokal dapat menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan teratur.
SAK EMKM bukan soal angka semata, tapi soal bagaimana kita membaca masa depan bisnis dengan lebih jelas.
Penulis:
Putri Ekawati
Elya Aprita Milna Wiraga
Wanda Aulia Sari
Rusli
Mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Universitas Pamulang







