TANGSELXPRESS – Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho menyiapkan skenario dan cara bertindak disiapkan untuk mengelola kepadatan arus lalu lintas pada momen libur lebaran 2025.
Pernyataan tersebut disampaikan saat memantau kesiapan Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya menuju Operasi Ketupat 2025 di Polres Karawang beberapa waktu lalu.
“Hari ini kita membahas tentang bagaimana bisa menciptakan proses Operasi ketupat nanti lancar tertib dan aman. Ada beberapa evaluasi-evaluasi tahun lalu yang tentunya cara bertindak tahun ini mungkin ada perbedaan,” ujar Agus dikutip pada Senin (3/3/2025).
Menurut Agus, perbedaan cara bertindak dalam Operasi Ketupat tahun ini terlihat pada kemungkinan Tol Japek Selatan II yang rencananya akan difungsionalkan untuk membantu mengurai kepadatan kendaraan pada arus balik.
“Jadi nanti di KM 76 ada tol fungsional yang langsung sampai ke 37 atau 34, sehingga nanti cara bertindak di Tol Cikampek Cipularang sampai nanti di Polda Metro ada sedikit perubahan,” terangnya.
“Ketika nanti tol fungsional Japek Selatan itu berfungsi Itu diperkirakan 1 jam kurang lebih 1.000 kendaraan, dan nanti akan meringankan beban Cikampek tp nanti di ujungnya baik di 37 dan 34 nanti cara bertindaknya mungkin berbeda,” sambungnya.
Rencana untuk membahas kesiapan Tol Japek Selatan II akan dilanjutkan dalam pertemuan lainnya antara Kakorlantas dengan stakeholder untuk memastikan kelancaran perjalanan pemudik nantinya pada Libur Lebaran 2025.
Selain itu, Kakorlantas berpesan kepada para pengusaha agar memberikan batasan bagi kendaraan sumbu tiga ke atas untuk berhenti melintas di jalur tol maupun arteri selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025.
Hal ini dikarenakan banyaknya aduan dari masyarakat yang mengeluhkan kapasitas jalan menjadi terbatas dan potensi rawan kecelakaan seperti rem blong hingga kelebihan muatan.
“Berkaitan dengan himbauan, kami saran pembatasan sumbu tiga ke atas jadi tidak window system. Tapi kalau operasinya mulai tanggal 26 (Maret) sampai 8 (April) itu sepanjang operasi banyak yang menyarankan untuk tidak bisa beroperasi sumbu tiga,” tuturnya.
“Maka dari itu kami sudah melakukan survei jalur kolaborasi dan koordinasi merumuskan nanti yang tepat seperti apa dan nanti akan kita bawa ke rapat tingkat pusat untuk dibuat solusi kira-kira cb yang tepat seperti apa,” imbuhnya.