TANGSELXPRESS – Pasca penahanan Hasto Kristiyanto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) komando PDIP kini diambil alih sepenuhnya oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Keputusan ini resmi diambil pada Kamis (20/2/2025).
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun mengatakan, Megawati tidak menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) menggantikan Hasto Kristiyanto. Komando kini dikendalikan langsung oleh Ketum Megawati.
“Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) tidak menunjukkan Plt Sekjen (mengganti Hasto Kristiyanto),” ujar Komaruddin dalam konferensi pers di Kantor DPP PDIP,Jakarta, Kamis malam, dikutip dari http://beritasatu.com. Untuk itu, kata dia, semua kader partaiĀ di parlemen harus menunggu instruksi Megawati.
Diketahui, Hasto Kristiyanto ditahan KPK terkait kasus suap dan perintangan penyidikan pergantian antar waktu (PAW) DPR RI periode 2019-2024. KPK telah memeriksa sebanyak 53 orang saksi sebelum menahan Hasto.
“Sampai dengan saat ini telah dilakukan permintaan keterangan sebanyak 53 orang saksi dan 6 orang ahli. Telah dilakukan juga kegiatan upaya paksa berupa penggeledahan di beberapa lokasi,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto dalam konferensi pers.
Menurut Setyo, Hasto merupakan sosok yang meminta Harun Masiku melarikan diri usai KPK melakukan OTT PAW DPR.
Hasto meminta itu melalui penjaga rumah bernama Nur Hasan. Ia juga merupakan sosok yang meminta Harun Masiku merendam ponselnya.
“Atas perbuatan tersebut, menyebabkan Harun Masiku tidak dapat ditangkap dan melarikan diri,” katanya.
Sementara itu, Hasto mengaku tidak pernah menyesal ditahan KPK. Ia menegaskan, sebagai Sekjen PDIP menerima konsekuensi penahanannya dengan kepala tegak. Namun, ia berharap penahanan ini bisa menjadi momentum KPK dalam menegakkan hukum tanpa terkecuali.