TANGSELXPRESS – Di tengah heboh tagar #KaburAjaDulu viral di media sosial, kini muncul istilah brain drain yang juga ramai dibicarakan netizen. Apa sih artinya?
Seperti diketahui, tagar #KaburAjaDulu digunakan netizen sebagai bentuk ketidakpuasan masyarakat terhadap kebijakan pemerintah dan keadaan Indonesia saat ini.
Banyak masyarakat yang berencana pindah ke negara lain, untuk kabur dari kondisi Indonesia saat ini yang dinilai mengkhawatirkan dan tidak menjanjikan masa depan cemerlang.
Hal Ini yang kemudian membuat fenomena brain drain berkembang, yang bisa saja berdampak fatal dalam merugikan negara.
Dikutip dari Investopdia, fenomena brain drain merupakan istilah untuk hengkangnya para kaum intelektual dari negeri sendiri dan memilih menetap serta mengembangkan kemampuan diri di negara lain.
Pilihan mereka untuk pindah utamanya karena minimnya peluang untuk mendapatkan penghasilan dan kesejahteraan serta keterbatasan kesempatan di negara sendiri.
Namun, ada alasan lain yang menyebabkan seseorang memilih untuk tinggal di luar negeri. Mulai dari alasan politik, ekonomi, hingga pilihan hidup secara personal.
Fenomena brain drain ini, dalam kadar tertentu bisa menjadi potensi ancaman yang merugikan negara. Dikarenakan kurangnya sumber daya manusia (SDM) terbaik di negara tersebut yang semakin minim dan lama-lama menghilang.
Brain drain banyak dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Dilansir dari laman Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), fenomena brain drain tidak hanya terjadi pada diaspora Indonesia yang berstatus ilmuwan.
Namun fenomena ini juga merambah pada masyarakat yang atas kesadarannya sendiri memilih untuk berkarier dan mencari kesejahteraan di luar negeri.
Jika hal ini banyak dilakukan oleh sebagian warga negara, maka jumlah individu berkualitas untuk membangun negara tersebut pun menjadi berkurang, yang dapat berdampak dalam perkembangan sebuah negara.