TANGSELXPRESS – Selain identik menjadi hadiah spesial di Hari Valentine, cokelat seringkali dianggap sebagai camilan yang kurang sehat karena kandungan gula dan lemaknya yang tinggi.
Namun, di balik rasanya yang manis dan bikin rileks, cokelat terutama cokelat hitam, sebenarnya memiliki sejumlah manfaat kesehatan yang patut diperhitungkan.
Bahan utama dalam cokelat adalah biji kakao, yang kaya akan flavanol, sejenis senyawa antioksidan yang dikaitkan dengan manfaat bagi kesehatan jantung dan pengurangan risiko diabetes.
Karena itu, banyak penelitian berfokus pada dampak konsumsi ekstrak kakao atau cokelat hitam dengan kadar kakao minimal 70 persen, yang mengandung lebih banyak flavanol dibandingkan cokelat susu atau cokelat putih.
Menurut laporan yang dilansir oleh Healthline, sejumlah penelitian menunjukkan konsumsi cokelat dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular yang lebih rendah serta dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Namun, tidak semua penelitian menemukan efek signifikan dari ekstrak kakao terhadap kesehatan jantung. Beberapa studi menunjukkan, mengonsumsi kakao tidak serta merta secara langsung menurunkan risiko serangan jantung, stroke, atau gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium.
Samantha Coogan, RDN, seorang profesor ilmu gizi sekaligus direktur Program Didaktik dalam Nutrisi dan Dietetika di Universitas Nevada, AS, mengungkapkan hingga saat ini belum ada cukup bukti ilmiah yang benar-benar konklusif mengenai efek cokelat terhadap kesehatan kardiovaskular.
“Respons tubuh terhadap kakao bisa bervariasi pada setiap individu. Faktor seperti perbedaan genetik, kebiasaan gaya hidup, dan kondisi kesehatan tertentu juga berperan dalam efek yang dirasakan seseorang,” ujar Coogan.
Beberapa penelitian memang telah meneliti manfaat suplemen kakao atau cokelat hitam pekat bagi kesehatan jantung, tetapi masih ada keterbatasan dalam penelitian mengenai jenis cokelat lainnya.
Sedangkan Michelle Routhenstein, ahli diet di Entirely Nourished yang fokus pada pencegahan penyakit kardiovaskular, menegaskan bahwa tidak semua produk cokelat bermanfaat bagi kesehatan.
“Cokelat putih biasanya tidak mengandung biji kakao, sementara cokelat hitam dan cokelat susu umumnya melalui proses yang dapat mengurangi kandungan flavanolnya secara signifikan,” jelasnya.
Selain itu, banyak produk cokelat yang tinggi gula, lemak, dan kalori, yang jika dikonsumsi secara berlebihan justru dapat meningkatkan kadar kolesterol dan berisiko menyebabkan masalah kesehatan lainnya.
Terkait hal ini, Coogan menekankan meskipun cokelat hitam memiliki lebih banyak manfaat dibandingkan cokelat lainnya, bukan berarti ini menjadi “makanan ajaib” yang bisa secara instan meningkatkan kesehatan jantung.
Majid Basit, MD, seorang ahli jantung di Memorial Hermann Medical Group, menyarankan agar konsumsi cokelat tetap dalam batas wajar dan dikombinasikan dengan pola makan sehat yang kaya akan buah, sayuran, dan makanan bergizi lainnya.
“Hidup sehat tidak hanya bergantung pada satu jenis makanan. Pola makan seimbang, olahraga teratur, dan tidur yang cukup adalah kunci utama menjaga kesehatan kardiovaskular,” tutupnya.
Oleh karena itu, manfaat cokelat bagi kesehatan jantung bisa dinyatakan sebagai mitos, karena beberapa peneliti mengklaim tidak ada penemuan valid mengenai pengaruh cokelat terhadap kesehatan jantung kecuali manfaat kandungan flavonol yang ada di dalamnya.