TANGSELXPRESS- Pengusaha rental mobil, Ilyas Abdurrahman (43) tewas ditembak penjahat yang berpura-pura menyewa mobilnya. Peristiwa penembakan terjadi di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1) saat korban mengejar mobil Honda Brio miliknya yang dibawa kabur penjahat.
Kepada media, anak korban yang bernama Agam Muhammad Nasrudin menyesalkan malapetaka yang menimpa orangtuanya. Menurutnya, sebelum penembakan terjadi, pihaknya sempat meminta pendampingan dari Polsek setempat karena mengetahui pelaku membawa senjata api.
Namun sayang, permintaan tersebut justru ditolak oleh polisi.
“Kami minta pendampingan di Polsek karena tahu pelaku bawa senjata api. Tapi petugas yang berjaga tidak mau membantu,” kata Agam kepada wartawan, Kamis (2/1).
Penjahat itu diketahui menyewa mobil Honda Brio pada 31 Desember 2024. Namun, esok harinya, tepatnya pada 1 Januari 2025, dua dari tiga perangkat GPS mobil tersebut dilepas.
Mengetahui gelagat kurang baik, Agam bersama ayahnya dan tim rental mobil terus melacak keberadaan mobil hingga ke daerah Pandeglang. Setelah memergoki mobil Brio di pertigaan Saketi, pelaku sempat menodongkan senjata api sambil mengaku sebagai anggota TNI AU.
Situasi semakin kacau ketika sebuah mobil Sigra hitam yang diduga rekan pelaku menabrakkan kendaraannya ke tim rental. Kedua mobil, Brio dan Sigra, kemudian kabur.
“Setelah itu kami melanjutkan pengejaran menggunakan GPS hingga ke daerah Anyer. Di sana, kami meminta pendampingan dari Polsek terdekat, tetapi mereka tetap menolak meski kami menjelaskan situasinya,” ujar Agam.
Pengejaran terus dilakukan hingga rest area di KM 45 Tol Tangerang-Merak, tempat mobil Brio akhirnya berhenti. Saat itu, tim rental berhasil menangkap salah satu pelaku. Namun, situasi kembali memanas ketika rekan pelaku dari mobil Sigra kembali muncul dengan senjata api.
“Terjadi tembakan sekitar empat sampai lima kali. Saya dan beberapa tim sempat kabur mencari perlindungan,” kata Agam.
Dalam insiden itu, Ilyas Abdurrahman dan seorang anggota tim rental, Ramli, terkena tembakan. Ilyas mengalami luka di dada dan tangan, sementara Ramli terluka di tangan hingga tembus ke perut. Keduanya dilarikan ke RSUD Balaraja, namun Ilyas mengembuskan napas terakhirnya.
Sementara itu Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, membantah tuduhan itu. Pihaknya, kata dia, tidak gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.
“Itu narasi bahwa menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak,” jelas Asep kepada wartawan.
Dia mengatakan, sebelum peristiwa penembakan itu terjadi, ada tiga orang datang ke Polsek Cinangka sekitar pukul 01.00 dini hari. Menurutnya, mereka mengaku sebagai leasing yang hendak mengejar mobil. Petugas meminta dokumen kendaraan yang akan dikejar, tapi mereka tidak bisa menunjukkan.
“Karena mengaku dari leasing, kami meminta dokumen. Kami tidak mau sembarangan bertindak tanpa dasar yang jelas,” tambah Asep.
Petugas menyarankan korban membuat laporan resmi, namun mereka pergi dengan alasan mengambil dokumen dan tidak kembali.
Tak lama kemudian, Polsek Cinangka kemudian menerima informasi mengenai penembakan di rest area Km 45 Tol Tangerang-Merak yang kemudian kasus ini kini ditangani Polresta Tangerang.
“Saya turut prihatin atas peristiwa ini,” tambah Asep.