TANGSELXPRESS – Program makan siang bergizi gratis yang akan diterapkan di sekolah pada 2025 memang memiliki tujuan yang lebih luas daripada sekadar memenuhi kebutuhan gizi anak-anak.
Seperti yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter yang mencakup tanggung jawab, toleransi, saling menghormati, menjaga kebersihan, dan menghindari pemborosan.
“Makan siang gratis ini sebagai bagian dari penanaman dan pembiasaan pendidikan karakter bagi anak-anak,” kata Abdul Mu’ti di Solo, Minggu (8/12/2024).
Dalam konteks ini, program makan siang gratis bukan hanya soal pemberian makanan, tetapi juga sebagai media untuk memperkenalkan anak-anak pada cara hidup sehat, disiplin dalam mengelola sumber daya, dan menghargai apa yang mereka dapatkan.
Abdul Mu’ti juga menekankan bahwa meskipun skema teknisnya berada di bawah Badan Gizi Nasional, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berperan penting sebagai mitra dalam implementasinya, dan berencana untuk mengintegrasikan program ini dalam upaya pembentukan karakter di sekolah-sekolah.
“Jadi bukan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, kami hanya menjadi mitra dalam pelaksanaan makan bergizi gratis,” jelasnya.
“Kami akan menginstruksikan kepada sekolah-sekolah untuk menjadikan makan bergizi gratis ini sebagai bagian dari pembentukan karakter melalui berbagai macam pendidikan,” tambahnya.
Selain itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menambahkan bahwa program ini lebih dari sekadar memberikan makanan gratis; ini merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan. Uji coba program ini di berbagai daerah bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai kendala dan mempersiapkan implementasi yang lebih efektif pada 2025.
Secara keseluruhan, program makan siang bergizi gratis ini diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, baik dari segi peningkatan kesehatan anak-anak maupun dalam pembentukan karakter yang baik sejak dini. Demikian dikutip dari beritasatu.com.







