TANGSELXPRESS – Perebutan kursi gubernur Jakarta pada pemilihan kepala daerah (pilkada) 2024 diprediksi akan berlansung sangat menarik. Sejumlah tokoh diperkirakan akan bersaing menjadi orang nomor satu di Jakarta. Dari beberapa calon, ada nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dianggap paling cocok untuk memimpin Jakarta.
Jika Anies dan Ahok kembali bertarung pada pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta 2024, siapa yang paling berpeluang menang?
Dikutip dari beritasatu.com, berikut ulasan beberapa lembaga survei seperti Proximity Indonesia dan Lembaga Survei Jakarta yang telah melakukan survei elektabilitas terhadap Anies dan Ahok.
Anies Baswedan
Anies Baswedan lahir pada 7 Mei 1969. Ia merupakan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang akhirnya diberhentikan oleh Presiden Joko Widodo. Anies Baswedan kemudian memenangkan pilgub Jakarta dan menjadi gubernur pada 2017.
Selama menjabat sebagai gubernur, Anies dinilai melaksanakan tugasnya dengan baik. Beberapa kebijakan yang dibuatnya, terutama dalam hal infrastruktur dan transportasi publik.
Ia mencoba peruntungan dangan maju sebagai calon presiden pada pemilihan presiden (pilpres) 2024. Namun, sayangnya ia kalah.
Berdasarkan survei elektabilitas yang dilakukan Proximity Indonesia pada 800 responden di Jakarta selama 16-25 Mei 2024, elektabilitas Anies Baswedan sebagai calon gubernur Jakarta sebesar 18,5 persen.
Sementara itu, survei elektabilitas yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta selama 8-15 Januari 2024, menunjukkan elektabilitas Anies sebagai calon gubernur Jakarta sebesar 18,4 persen.
Basuki Tjahaja Purnama
Basuki Tjahaja Purnama atau kerap dipanggil Ahok, lahir pada 29 Juni 1966. Ahok merupakan mantan gubernur DKI Jakarta pada 2014.
Selama menjadi gubernur, Ahok terkenal akan ketegasannya. Sikap Ahok dianggap tidak pandang bulu, ia bahkan berani menegur keras pejabat tinggi. Namun, sayangnya ia pernah tersandung kasus penistaan agama dan divonis bersalah oleh pengadilan.
Setelah selesai menjalani hukuman, ia kemudian mulai aktif kembali di dunia politik. Bahkan Ahok kemudian diangkat sebagai komisaris utama PT Pertamina. Meskipun pada akhirnya ia mengundurkan diri dari posisi tersebut.
Survei elektablitas yang dilakukan lembaga Proximity Indonesia, menunjukkan elektabilitas Ahok sebagai gubernur Jakarta sebesar 14 persen.
Sementara itu, survei yang dilakukan Lembaga Survei Jakarta menunjukkan elektabilitas Ahok sebagai gubernur Jakarta, sebesar 8,7 persen.
Kedua hasil survei tersebut bisa disimpulkan bahwa Anies lebih unggul dibandingkan Ahok. Namun, Ahok tetap bukan sosok yang bisa dipandang remeh.