TANGSELXPRESS – Fakultas Agama Islam Universitas Pamulang (FAI UNPAM) menggelar training of trainer (TOT) untuk para guru TPQ yang berada di wilayah Tangerang Selatan pada Minggu (26/11/2023). Kegiatan ini dilaksanakan di musholla Babul Jannah Villa Dago Pamulang dan diikuti 60 guru TPQ yang berada di wilayah Tangerang Selatan dengan mengangkat tema Mulia Bersama Al-Qur’an.
Kegiatan TOT dibuka oleh rektor Universitas Pamulang yang juga merupakan Pembina musholla Babul Jannah. Adapun narasumber pada kegiatan ini adalah Dr. Sofyan Hadi Musa, S.Pd.I., M.Ag dan Amirul Yakin, S.Pd.I. Turut hadir pula kaprodi Manajemen Pendidikan Islam Mukhlisin, S.Pd.I., M.Pd.I, Kaprodi Ekonomi Syariah Dr. Mukhoyyaroh, S.Ag., M.Ag, para dosen dan beberapa mahasiswa FAI UNPAM.
Mukhlisin, S.Pd.I., M.Pd.I selaku ketua penyelenggara dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada semua pihak wabil husus pak Rektor sehingga acara TOT ini dapat dilaksanakan. “bapak ibu, sejak 2022 di Unpam sudah ada Fakultas Agama Islam dengan dua prodi didalamnya yaitu prodi Manajemen Pendidikan Islam dan prodi Ekonomi Syariah. Jadi jika ada bapak ibu yang belum menempuh studi S1, ditunggu kehadirannya di FAI Unpam”, ujar Mukhlisin S.Pd.I., M.Pd.I yang juga merupakan Kaprodi MPI.
Dalam sambutannya rektor Universitas Pamulang, Dr. Drs. E. Nurzaman, AM., M.M., M.Si. mengatakan bahwa kegiatan TOT Guru TPQ ini merupakan wujud kontribusi Unpam dalam mencerdaskan anak bangsa. “Ini juga bukti nyata bahwa Unpam tidak hanya komitmen terhadap Pendidikan formal tapi juga Pendidikan informal. Bahkan Unpam punya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) yang diselenggarakan setiap sore di masjid Darul Ulum Viktor dibuka untuk Masyarakat umum dan free”, ujar pak Rektor yang juga Pembina Musholla Babul Jannah.
Dalam pemaparannya, Amirul Yakin, S.Pd.I menyampaikan bahwa mayoritas Masyarakat muslim Indonesia bacaan Al-Qur’annya mengikuti riwayat Hafs dari qirāah imam Āsim, nama lengkapnya adalah Abu ‘Amr Hafs bin Sulaiman bin al-Mughirah lahir tahun 708 M dan wafat 790 M.
“Para ulama Al-Qur’an sepakat bahwa mempelajari ilmu tajwid hukumnya fardhu Kifayah. Sedangkan hukum mempraktekkannya adalah fardhu ‘ain,” tegasnya.
Lebih lanjut Amirul Yakin mengatakan bahwa dalam nazhamnya Ibnul Jazary menegaskan bahwa membaca Al-Qur’an dengan bertajwid adalah wajib hukumnya. “Bapak ibu, kewajiban utama sebelum membaca Al-Qur’an adalah yang pertama, mengetahui makharijul huruf dan shifatul huruf. Kedua, menguasai ilmu tajwid,” tambahnya lagi.
Pemateri kedua yang juga merupakan dekan FAI, Dr Sofyan Hadi Musa, S.Pd.I., M.Ag menjelasakan bahwa Tahsin tilawah Al-Qur’an berarti memperbaiki, membaguskan atau memperindah bacaan Al-Qur’an sehingga minimal sesuai dengan standar membaca Al-Qur’an secara tartil sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an QS. Al-Muzzammil:4.
“Membaca Al-Qur’an harus dengan tartil yng sempurna. Huruf-huruf harus dibaca sesuai dengan makharijul hurufnya. Untuk itu, bapak ibu sebaiknya dalam mengajarkan Al-Qur’an menggunakan metode talaqi dan musafahah. Sedapat mungkin guru berhadapan dengan muridnya dan dilihat,” ujarnya.
“Bacaan tartil secara optimal akan didapatkan jika memperhatikan kaidah tajwid, qirāah, serta memahami tempat waqf dan ibtida ketika membaca Al-Qur’an. Sedangkan dalam Tahsin agar hasilnya maksimal, maka perlu adanya tambahan perhatian dalam menerapkan lagu dan suara, serta pengaturan nafas sehingga bacaan Al-Qur’an benar-benar dapat dirasakan indah dan syahdu”, ungkapnya. Lebih lanjut beliau menambahkan,“Insya Allah kegiatan TOT ini akan dilanjutkan di pertemuan berikutnya karena masih banyak materi yang belum disampaikan,” tegas dekan FAI dengan penuh semangat.
Setelah pemaparan selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Kegiatan TOT pada hari ini diakhiri dengan pemberian cenderamata kepada para narasumber dan diakhiri dengan foto bersama.
kontributor: Mukhoyyaroh