TANGSELXPRESS – Pemerintah diminta untuk segera mengevaluasi proses penyelenggaraan ibadah haji tahun 2023. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat banyaknya jamaah haji Indonesia yang telah diberangkatkan dengan jumlah mencapai 209.782 orang. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily menilai evaluasi haji ini perlu dikawal, terlebih di tahun ini terjadi peningkatan jumlah jamaah haji yang meninggal.
“Data yang kami terima perhari, yang telah dinyatakan meninggal se-Indonesia ini sebanyak 614 jamaah. Jumlah yang cukup tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Seperti contoh di tahun 2019 saja, jumlah yang meninggal tidak mencapai 400 jamaah,” ujar Ace dalam keterangan yang diterima, Jumat (14/7).
Ace menegaskan bahwa hal ini berkaitan dengan jumlah jamaah haji Indonesia yang memang 30 persen berlatar belakang lansia. Ia menambahkan bahwa jumlah kematian tersebut juga meningkat karena adanya faktor keterlambatan pengangkutan jamaah haji Indonesia.
“Insiden keterlambatan pengangkutan jamaah haji kita dari Muzdalifah, yang seharusnya berangkat maksimal pukul 8 pagi, justru terlambat hingga pukul 1 siang. Ditambah kejadian siang itu di tengah terik matahari yang mencapai 45 derajat celcius. Dan bahkan hingga saat ini kami mendapatkan laporan masih ada 2 jamaah haji Indonesia yang dinyatakan hilang,” imbuhnya.
Ace menjelaskan bahwa temuan ini menyisakan berbagai catatan-catatan penting dari penyelenggara ibadah haji tahun ini. Tentu ini menjadi perhatian khusus bagi Komisi VIII DPR RI untuk segera melakukan evaluasi.
“Tugas kami di DPR sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 2019 ialah untuk memastikan agar pelayanan jamaah haji Indonesia bisa terus ditingkatkan,” tambah Politisi Partai Golkar itu.