INDONESIA merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan total jumlah penduduk 276,639 juta jiwa. Data ini di dapat dari website Kompas.com update 8 Februari 2023.
Program Kesehatan merupakan sebuah upaya penting yang harus di lakukan pemerintah bekerja sama dengan tenaga Kesehatan dan masyrakat agar terwujudnya masyarakat yang sehat baik secara fisik maupun mental khususnya.
Namun sampai saat ini program kesehatan di Indonesia belum maksimal menyeluruh. Masih banyak wilayah wilayah yang sulit ketika ingin berobat, di karenakan jaraknya yang jauh dan minimnya tempat pengobatan di wilayah tersebut.
Tidak hanya fasilitas program esehatan, namun juga meliputi promosi kesehatan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
Kenapa program/fasilitas kesehatan di Indonesia belum bisa maksimal?
Ada empat kendala yang memicu fasilitas kesehatan di Indonesia belum maksimal. Yang pertama adalah promosi fasilitas kesehatan yang kurang maksimal.
Promosi fasilitas kesehatan yang kurang maksimal biasanya dilaksanakan oleh para tenaga medis yang berkunjung ke pemukiman warga atau mengadakan penyuluhan secara umum.
Disebabkan karena kurangnya kerjasama antara tenaga kesehatan dengan masyarakat yang menjadikan promosi fasilitas kesehatan kerap kali berjalan dengan kurang maksimal dan tidak mencapai target.
Masyarakat terkendala oleh waktu dan jarak, dimana mereka lebih memilih untuk meluangkan waktunya untuk bekerja ketimbang mengunjungi tempat penyuluhan, dikarenakan pemikiran mereka yang sangat menyepelekan mengenai informasi-informasi kesehatan.
Kemudian yang kedua adalah penyebaran fasilitas kesehatan yang belum merata. Faktanya pada saat ini penyediaan fasilitas kesehatan berupa rumah sakit, klinik ataupun puskesmas yang masih didominasi di Pulau Jawa.
Berdasarkan data Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, indeks pesebaran Puskesmas di Indonesia adalah 86,14 persen di bandingkan dengan kawasan timur Indonesia yang hanya berjumlah 4,41 persen. Tentunya ini tidak sepadan dengan jumlah penduduk Indonesia.
Banyak masayrakat yang berasal dari desa terpencil kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan yang jaraknya harus ditempuh berjam-jam lamanya dari rumah mereka. Hal ini yang membuat mereka enggan memanfaatkan fasilitas kesehatan sehingga masyrakat lebih memilih mengunakan pengobatan tradisional.
Dapat dibuktikan pada beberpa rumah sakit yang berada di Maluku atau di Papua yang kurang, diakibatkan oleh penyediaan peralatan-peralatan kesehatan yang belum memadai di lokasi tersebut
Ketiga adalah alat kesehatan dan peralatan medis yang belum memadai. Alat kesehatan adalah sarana prasarana yang penting untuk menunjang proses perawatan, penyembuhan atau pencegahan penyakit bagi pelayanan kesehatan.
Disayangkan standarisasi alat-alat kesehatan yang baku di Indonesia masih belum memadai. Hal ini disebabkan karena penetapan standarisasi SNI yang diterapkan belum terlalu ketat, sehingga lebih banyak membeli alat-alat kesehatan dari luar negeri.
Selain itu pengujian alat-alat kesehatan masih dilakukan di luar negeri yang membutuhkan dana banyak.
Menurut Kementrian Kesehatan Republik Indonesaia, banyak fasilitas kesehatan Indonesia yang belum percaya pada kualitas alat kesehatan lokal, dikarenakan alat lokal tersebut tidak sebagus alat dari luar negeri penghitungannya.
Yang terakhir adalah Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang belum merata. Di kota-kota besar untuk kunjungan masyrakat berobat antrean pengguna fasilitas kesehatan semakin meningkat dan makin bertambah setiap harinya.
Masih ada beberapa pelayanan klinik, rumah sakit dan Puskesmas yang lamban dalam menangani pasien, yang menimbulkan antrian yang panjang, masih banyak faskes yang berada di Indonesia belum memanfaatkan serta memaksimalkan teknologi dalam operasional.
Masih memilih jalur konvensional, masih ribet dengan adminstrasi, sehingga masih banyak fasilitas kesehatan yang pelayanan kesehatannya cukup lambat.
Dari Hasil penelitian yang ada menunjukkan bahwa beberapa kekurangan yaitu seperti :
1. Sumber daya manusia
2. Hubungan lintas sektor yang tidak optimal
3. Keterbatasan anggaran menjadi kendala di dalam proses pelayanan kesehatan.
PENULIS
Fairus Luthfan Zaki
M Yusuf Lesmana
Yana Efendi
Mahasiswa Semester 6 Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Maju
Tulisan ini dibuat dalam rangka tugas kampus