TANGSELXPRESS – Kapolri (Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo) sudah mengambil sikap yang responsif, transparan, tegas dan independen. Ini patut kita apresiasi) sudah mengambil sikap yang responsif, transparan, tegas dan independen. Ini patut kita apresiasi.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh pengamat intelijen Ngasiman Djoyonegoro menyikapi pengungkapan kasus kematian Brigadir J.
Komitmen Kapolri semakin terlihat jelas sejak dibentuknya Tim Khusus (Timsus) yang bertugas untuk melaksanakan penyidikan independen. Termasuk, berkoordinasi dengan stakeholders lain seperti Komnas HAM dan Kompolnas serta membuka keterlibatan publik untuk memperkuat penyidikan.
Selain itu, Kapolri juga diketahui telah mengambil empat langkah strategis guna mengungkap peristiwa baku tembak yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga.
Pertama, Kapolri dengan tegas mencopot Irjen Ferdy Sambo untuk kemudian Wakabareskrim Irjen Syahar Diantono ditunjuk mengisi posisi yang ditinggalkan Sambo. Kapolri juga mengganti pejabat pada Karopaminal Divpropam Polri, dan sejumlah jabatan penting di Polres Jaksel. Sebanyak 25 anggota Polri lainnya yang dianggap menghambat penyidikan juga diperiksa dan terancam proses pidana. 25 anggota Polri itu terdiri dari tiga jenderal polisi bintang satu, lima orang Kombes, tiga orang AKBP, dua orang Kompol, tujuh orang Pama, lima orang dari bintara dan tamtama.
“Meminimalisir konflik kepentingan dalam penanganan perkara kriminal harus diutamakan untuk menjamin independensi dalam penyidikan. Lebih dari itu, kode etik haruslah ditegakkan untuk menjaga integritas kelembagaan Polri,” terang Simon -sapaan Ngasiman Djoyonegoro-, Kamis (4/8/2022).