TANGSELXPRESS- Kegiatan bertajuk “Penyuluhan Pencegahan Stunting bagi Ibu Hamil dan Pentingnya Menjaga Kesehatan Remaja Putri” digelar IIDI (Ikatan Istri Dokter Indonesia) Cabang Jakarta Selatan, pada Sabtu (2/7) bertempat di Aula RPTRA Pinang Pola, Pondok Labu, Jakarta Selatan.
Acara ini merupakan rangkaian kegiatan BBID 2022 cabang Jakarta Selatan bekerjasama dengan Puskesmas dan Kelurahan Pondok Labu.
Mengangkat tema pencegahan stunting berdasarkan permasalahan yang ada di tengah masyarakat. IIDI melihat permasalahan stunting dapat mengganggu produktivitas bangsa dalam mencapai generasi emas adalah tingginya angka stunting pada balita di Indonesia.
Diketahui prevalensi stunting di Indonesia masih cukup tinggi yaitu sebesar 23,6% (pendek 16,9% dan sangat pendek 6,7%), diatas batasan yang telah ditetapkan World Health Organization (WHO) sebesar 20%.
Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak yang disebabkan kekurangan gizi yang mengakibatkan anak menjadi lebih pendek dari anak seusianya pada umumnya dan memiliki keterlambatan berpikir.
Hal ini dapat terjadi karena faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik, rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral selain itu Ibu yang kurang nutrisi pada masa kehamilan, laktasi bahkan sejak masa remajanya Ibu.
Untuk melahirkan generasi bebas stunting di kemudian hari, para remaja perempuan harus memiliki gizi yang baik terlebih dahulu sehingga pada saat mengandung tidak kekurangan gizi. Selain hal tersebut, untuk mencegah tingginya infeksi, ciptakan akses sanitasi dan air bersih. Apabila stunting berhasil dicegah diharapkan bonus demografi akan berjalan dengan lancar dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang sehat, cerdas dan berkarakter.
Generasi penerus yang berkualitas ini akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan memutus rantai kemiskinan.

“Informasi data yang kami dapatkan dari Walikota Jakarta Selatan, tercatat sekitar 15 Lokasi Khusus Jakarta Selatan yang sudah terkena kasus Stunting yang cukup meningkat setiap tahunnya, terutama pada Balita, yang mana tumbuh kembangnya tidak sesuai dengan usia yang sebenarnya,” ujar Ketua IIDI Jakarta Selatan, Lizvy Revina,S.K.M,M.M.