TANGSELXPRESS- Gempa bumi berkekuatan 5,8 Magnitudo mengguncang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Rabu (8/6/2022). Sebanyak 8.000 warga mengungsi pasca gempa terjadi.
BMKG melaporkan gempa berpusat di koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km. Gempa Mamuju tidak berpotensi tsunami.
Meski begitu, sejumlah bangungan rusak akibat gempa dan ribuan warga mengungsi. Para pengungsi terkonsentrasi di kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat.
“Jadi datanya kami sementara untuk di Kecamatan Tapalang dan Tapalang Barat itu kurang lebih 6.000 pengungsi,” kata Bupati Mamuju Sutinah Suhardi kepada wartawan, Kamis (9/6/2022).
Kemudian untuk 2.000 pengungsi lainnya berada di wilayah Mamuju kota. Mereka menempati sejumlah fasilitas umum, terutama di Stadion Manakarra.
“Khusus di Kota Mamuju ada dua ribuan, terbagi di empat titik. Paling banyak di Stadion ini (Manakarra) ada kurang lebih seribu,” lanjut Sutinah.
Sutinah menyebut tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan peristiwa gempa bumi kemarin. Tujuh korban luka dipastikan telah mendapatkan penanganan.
“Untuk korban jiwa alhamdulillah tidak ada. Mudah-mudah tidak ada. Korban luka berat 1 orang, luka ringan 6 orang. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit dan sudah ditangani petugas kesehatan,” pungkas Sutinah.
Sementara itu, BNPB mengimbau masyarakat yang sudah telanjur mengungsi ke dataran tinggi diharapkan segera kembali turun dan memeriksa kondisi rumah masing-masing.
Apabila mendapati kondisi rumah rusak berat, maka segera laporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota setempat untuk mendapatkan dukungan bantuan tenda keluarga atau tenda darurat agar masyarakat dapat membuat tenda sementara di halaman rumah masing-masing.
“BNPB mengimbau warga, khususnya di wilayah yang terdampak guncangan gempa untuk tidak panik, namun tetap waspada. Warga juga tidak perlu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, karena tsunami dipastikan tidak ada,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima.
Masyarakat terdampak juga punya opsi untuk mengungsi di titik-titik pengungsian terpusat yang dibuka pemerintah daerah.