JAKARTA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan PT Thara Jaya Niaga.
PT Thara Jaya Niaga merupakan pemegang hak paten teknologi pertanian inovatif Tanam 1 Kali Panen 4 Kali (T1P4K) untuk tanaman padi. Teknologi ini memungkinkan petani melakukan satu kali tanam dengan hasil panen hingga empat kali dalam setahun.
Teknologi ini jauh lebih efisien dibandingkan metode konvensional yang selama ini diterapkan di Indonesia. Inovasi tersebut bahkan dinilai melampaui teknologi padi abadi di China yang hanya mampu panen dua kali setahun.
Wakil Menteri Desa PDT, Ahmad Riza Patria menyambut baik kerja sama tersebut. Dia berharap kolaborasi ini meningkatkan produktivitas pertanian. Dengan begitu mampu membuka lapangan pekerjaan dan mendongkrak kesejahteraan masyarakat desa.
“Kerja sama ini semoga dapat meningkatkan lapangan pekerjaan, produktivitas, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan para petani serta kesejahteraan desa,” jelas Riza Patria kepada wartawan, Selasa (23/12/2025).
“Kami di Kemendes sangat bersyukur dan berterima kasih atas kerja keras dan terobosan yang membanggakan ini,” sambungnya.
Menurut pria yang akrab disapa Ariza itu, uji coba program T1P4K telah dilakukan di lahan seluas 500 hektare. Ke depan teknologi ini akan segera diperluas menjadi 30.000 hektare.
Bahkan dalam empat tahun ke depan, lanjut Ariza, pemerintah menargetkan pengembangan hingga satu juta hektare yang melibatkan 19 kabupaten dan tidak kurang dari 44.000 petani di seluruh Indonesia.
“Jika ini terwujud dan melibatkan masyarakat desa serta BUMDes di seluruh Indonesia, dampaknya akan luar biasa bagi pendapatan petani. Masyarakat desa akan terlibat mulai dari proses tanam hingga investasi produk hasil pertanian,” tukasnya.
Melalui kolaborasi Kemendes PDT dan PT Thara Jaya Niaga, pemerintah optimistis swasembada pangan dapat dimulai dari desa, inflasi dapat ditekan, serta nilai ekspor meningkat melalui hilirisasi.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian penting dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan dan inklusif.







