TANGERANG SELATAN– Warga Tangerang Selatan kini memiliki referensi menu masakan harian yang mengangkat cita rasa lokal khas Betawi dan Banten. Menu tersebut disusun sederhana, praktis, dan cocok disantap bersama keluarga.
Untuk sarapan, nasi uduk Betawi komplit menjadi pilihan utama. Nasi gurih yang dimasak dengan santan, daun salam, dan serai ini semakin nikmat bila disajikan dengan lauk pelengkap seperti semur jengkol, bihun goreng, tempe orek, hingga sambal kacang.
Saat makan siang, kombinasi sayur asem Banten dengan ikan bakar kecap menjadi favorit. Kuah segar dari jagung, labu siam, dan daun melinjo dipadu dengan gurihnya ikan nila atau gurame bakar memberikan sensasi makan yang pas di tengah hari.
Menariknya, sayur asem Banten punya resep sederhana yang bisa dibuat siapa saja.
Resep Sayur Asem Banten
- Bahan-bahan:
- 1 buah jagung manis, potong-potong
- 10 helai kacang panjang, potong 5 cm
- 1 buah labu siam, potong dadu
- Segenggam melinjo dan daun melinjo
- 2 liter air
- 2 sdm asam jawa, larutkan dengan air hangat
- Bumbu halus:
- 5 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
- 3 buah cabai merah keriting
- 2 butir kemiri
- 1 sdt terasi bakar
- Garam dan gula secukupnya
- Cara membuat:
- Rebus air hingga mendidih, masukkan bumbu halus.
- Tambahkan jagung dan melinjo, masak hingga setengah empuk.
- Masukkan labu siam dan kacang panjang.
- Tuangkan air asam jawa, koreksi rasa.
- Terakhir, masukkan daun melinjo. Sajikan hangat.
Untuk makan malam, warga Tangsel dapat mencoba sop buntut khas Tangerang Selatan. Potongan buntut sapi yang direbus dengan bumbu rempah pala, merica, dan kayu manis menghasilkan kuah hangat yang cocok disantap bersama nasi putih dan sambal rawit.
Sebagai kudapan malam, ada pilihan manis berupa kue cucur, jajanan tradisional yang masih populer di berbagai sudut Tangsel. Terbuat dari campuran tepung beras, gula merah, dan pandan, kue ini dikenal renyah di tepi namun lembut di bagian tengah.
Perpaduan menu ini menunjukkan bahwa kuliner Tangsel masih kental dengan cita rasa Betawi–Banten yang bisa diolah secara sederhana di rumah. Selain memperkaya variasi menu keluarga, resep ini juga diharapkan bisa menjaga identitas kuliner lokal di tengah gempuran makanan modern.