TANGSEL – Di tengah padatnya aktivitas harian, banyak orang merasa tidak punya waktu untuk berolahraga. Namun, sebuah studi dari para peneliti di University of Sydney mengungkap kebiasaan kecil selama 3 menit sehari saja bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung secara signifikan, tanpa perlu ke gym atau ikut kelas senam.
Penelitian yang dipublikasikan dengan judul “Dose Response of Incidental Physical Activity Against Cardiovascular Events and Mortality” ini melibatkan lebih dari 24.000 orang dewasa berusia 40 hingga 79 tahun yang jarang berolahraga.
Mereka diminta mengenakan alat pengukur gerakan di pergelangan tangan untuk memantau aktivitas harian, bukan sesi olahraga, namun aktivitas fisik ringan yang sering terjadi tanpa disengaja.
“Aktivitas fisik insidental adalah hal-hal yang dilakukan tanpa sadar setiap hari seperti berjalan cepat ke halte, naik tangga, mengepel lantai, atau membawa belanjaan. Semua gerakan itu ternyata memberi manfaat besar bagi jantung kita,” jelas Dr. Emmanuel Stamatakis, peneliti utama dari Charles Perkins Centre, University of Sydney, dikutip dari laman The Economic Times.
Hal paling mengejutkan dari studi ini adalah sebuah temuan aktivitas fisik yang dijalani selama 3–5 menit dengan intensitas sedang hingga berat setiap harinya, efektif menurunkan risiko serangan jantung atau stroke hingga 50%.
Contoh aktivitas yang dimaksud antara lain berjalan cepat mengejar kendaraan umum, mengangkat barang belanjaan berat, mengepel atau membersihkan rumah secara aktif, dan naik tangga beberapa lantai tanpa lift.
“Bahkan satu menit gerakan intens bisa setara manfaatnya dengan tiga menit gerakan sedang, atau hampir satu jam aktivitas ringan seperti jalan santai,” ucap Dr. Stamatakis.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), orang dewasa disarankan melakukan 150 menit aktivitas fisik dengan intensitas sedang per minggu. Namun, kenyataannya, hanya sedikit orang yang memenuhi target tersebut. Karena itu, hasil studi ini memberi harapan baru bagi mereka yang merasa tidak punya waktu.
“Kabar baiknya, Anda tidak perlu waktu khusus atau peralatan mahal untuk menjaga jantung tetap sehat. Setiap kesempatan untuk bergerak adalah kesempatan untuk melindungi tubuh Anda,” ujar Stamatakis.
Agar lebih mudah memahami seberapa berat aktivitas, Stamatakis memberikan panduan sederhana.
Jika masih bisa bernyanyi saat bergerak, itu tergolong ringan. Jika bisa bicara tapi tidak bisa bernyanyi, itu tergolong sedang. Jika bicara saja sudah sulit, berarti aktivitas Anda tergolong berat dan itulah yang paling baik untuk jantung.
Studi ini memberi pesan penting bahwa setiap gerakan berarti. Alih-alih menunggu waktu luang untuk olahraga, manfaatkan aktivitas harian sebagai peluang untuk bergerak lebih aktif. Jalan cepat saat ke kantor, hindari lift, bersih-bersih rumah dengan semangat, semua bisa jadi olahraga kecil yang berdampak besar.