JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman meminta Polri dan Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap praktik beras premium yang tidak sesuai komposisi sebagaimana tertera pada label alias beras oplosan.
Menurut Amran, beras premium oplosan merugikan negara hingga hampir Rp100 triliun setiap tahunnya. Tercatat ratusan merek produsen beras premium melakukan praktek tersebut.
“Tercatat ada 212 merek produsen beras premium yang melakukan praktek oplosan,” ujar Mentan Amran saat bertemu dengan ribuan petani di Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Selasa (15/7/2025).
“Saat ini sudah puluhan produsen merek beras yang diperiksa oleh pihak kepolisian. Kami tidak main-main dengan adanya kasus tersebut karena merugikan negara Rp 99 triliun lebih setiap tahunnya,” sambungnya.
Amran menambahkan, pihaknya akan terus memberikan kemudahan kepada para petani. Mulai dari bibit, pupuk agar hasil panen bisa meningkat. Hal ini sesuai program Presiden Prabowo tentang swasembada pangan.
“Panen padi tahun ini mencapai 46 juta ton, yang merupakan tertinggi sepanjang sejarah. Tentunya kita akan terus mendampingi petani agar hasil panen terus meningkat,” tukasnya.