BANDAR LAMPUNG – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ansor mencatat tonggak sejarah baru melalui langkah strategis Badan Usaha Milik Ansor (BUMA) yang resmi melepas distribusi perdana 10.000 ton minyak residu sawit untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).
Distribusi ini dilakukan oleh anak perusahaan BUMA, PT Energi Residu Indonesia (Erindo). Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Erindo dan perusahaan asal Tiongkok, Chongqing One Oath Co.Ltd.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor, H Addin Jauharudin mengatakan langkah ini sebagai bagian dari strategi memperluas kemitraan internasional dalam pengelolaan dan distribusi energi berbasis minyak residu sawit.
“Langkah BUMA melalui PT Erindo ini menunjukkan bahwa GP Ansor juga aktif membangun kekuatan ekonomi strategis. Pelepasan minyak residu sawit ini adalah simbol dari kerja nyata, bukan retorika,” jelas Addin dalam keterangannya, Senin (9/6/2025)
BUMA sendiri merupakan holding usaha strategis milik GP Ansor yang bertugas mengelola berbagai lini usaha yang potensial dan relevan dengan masa depan energi, pangan, dan logistik nasional.
Sementara PT Erindo adalah anak perusahaan BUMA yang bergerak di sektor energi terbarukan berbasis minyak residu sawit – dan menjadi satu-satunya anak perusahaan BUMA yang berbasis di luar Jakarta, tepatnya di Provinsi Lampung.
“Kita ingin Ansor hadir dan memimpin dalam sektor-sektor masa depan bangsa,” ujarnya.
Ditambahkan CEO BUMA, Firmana Tri Andika bahwa langkah ini menunjukkan komitmen GP Ansor dalam memperkuat ekonomi daerah dengan mendekatkan aktivitas bisnis ke pusat-pusat produksi komoditas strategis.
“Erindo adalah bukti bahwa BUMA terus bertumbuh, adaptif, dan progresif. Kami percaya Lampung memiliki potensi besar untuk menjadi simpul logistik energi berbasis sawit,” ungkap Firmana.
“Ini bukan sekadar bisnis, tapi bagian dari pergerakan besar membangun kemandirian energi dan ekonomi anak muda,” sambungnya.
Di sisi lain, Direktur Utama PT Erindo Sutarwi menerangkan bahwa perusahaan saat ini telah beroperasi dengan kapasitas distribusi sebesar 10.000 metrik ton (MT) per bulan. Ke depan, kapasitas ini akan ditingkatkan secara signifikan.
“Kami akan meningkatkan volumenya menjadi 30.000 MT per bulan dalam dua bulan ke depan. Sejalan dengan rencana ekspansi dan peningkatan kapasitas rantai pasok,” jelasnya.
Dia menambahkan, dengan inisiatif ini GP Ansor melalui BUMA terus memperkuat posisi strategisnya dalam sektor energi alternatif berbasis komoditas lokal, sekaligus membuka ruang kemitraan global yang berkeadilan dan berkelanjutan.