• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Sabtu, 14 Juni, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home PENDIDIKAN

Reformasi 1998: Peran Generasi Muda dalam Mengubah Arah Bangsa

Aenna Rahman by Aenna Rahman
Juni 2, 2025
in PENDIDIKAN
Reading Time: 4min read
Reformasi 1998: Peran Generasi Muda dalam Mengubah Arah Bangsa
339
SHARES
4k
VIEWS

REFORMASI Reformasi 1998 merupakan salah satu momen paling menentukan dalam sejarah modern Indonesia. Di tengah krisis ekonomi, ketidakadilan sosial, dan tekanan rezim otoriter Orde Baru yang telah berkuasa selama 32 tahun, suara perubahan akhirnya menggema dari kelompok yang sering dianggap sebagai agen perubahan: generasi muda.

Namun, Reformasi bukan hanya soal runtuhnya kekuasaan Presiden Soeharto. Ia adalah titik balik dari lahirnya kesadaran baru dalam masyarakat bahwa perubahan adalah sesuatu yang mungkin dicapai melalui perjuangan kolektif. Dan dalam perjuangan tersebut, mahasiswa dan kaum muda berada di garda terdepan.

Akar Ketidakpuasan dan Latar Belakang Reformasi

Memasuki akhir dekade 1990-an, Indonesia berada dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Krisis moneter Asia pada 1997 menghantam keras perekonomian nasional. Nilai rupiah anjlok drastis, inflasi meroket, harga kebutuhan pokok melambung, dan pengangguran meningkat tajam. Di sisi lain, pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Presiden Soeharto justru semakin tertutup terhadap kritik dan transparansi.

Sementara itu, praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme) semakin merajalela. Ketimpangan ekonomi dan sosial menjadi makin nyata. Mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat yang terdidik tidak tinggal diam melihat ketidakadilan ini. Mereka mulai menyuarakan perubahan, menuntut reformasi total, bukan sekadar reformasi kosmetik.

Demonstrasi Mahasiswa: Titik Kritis Menuju Perubahan

Awal 1998, gelombang demonstrasi mulai muncul di berbagai kampus, mulai dari Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya hingga Makassar. Para mahasiswa turun ke jalan, melakukan long march, diskusi publik, dan aksi damai, membawa tuntutan utama: turunkan Soeharto dan adakan reformasi total.

Salah satu peristiwa paling dikenang adalah Tragedi Trisakti pada 12 Mei 1998, saat empat mahasiswa Universitas Trisakti tewas ditembak aparat ketika menyampaikan aspirasinya secara damai. Kejadian ini memicu gelombang kemarahan nasional. Tak hanya mahasiswa, masyarakat sipil pun ikut menyuarakan protes.

Dalam hitungan hari, ribuan demonstran memenuhi gedung DPR/MPR. Tekanan besar ini akhirnya memaksa Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998. Inilah puncak dari gelombang Reformasi, dan awal dari era baru bagi demokrasi Indonesia.

Peran Strategis Generasi Muda

Peran generasi muda dalam Reformasi tidak sebatas sebagai demonstran. Mereka juga berperan sebagai pemikir, organisator, dan penjaga moralitas gerakan. Diskusi-diskusi kritis di kampus melahirkan gagasan-gagasan baru tentang demokrasi, HAM, dan sistem politik yang lebih adil.

Dalam setiap aksi, para mahasiswa tidak hanya menyuarakan tuntutan politis, tetapi juga membawa narasi perubahan sosial, seperti keadilan gender, hak-hak buruh, serta perlindungan terhadap kelompok minoritas. Perjuangan mereka menunjukkan bahwa gerakan anak muda bukan gerakan kosong tanpa arah, melainkan gerakan yang dibangun atas kesadaran dan prinsip.

Dampak dan Warisan Reformasi

Setelah jatuhnya Orde Baru, Indonesia memasuki era baru yang disebut sebagai Era Reformasi. Beberapa pencapaian penting dari Reformasi antara lain:

– Pemilu demokratis dan langsung untuk memilih presiden, anggota DPR, dan kepala daerah.
– Lahirnya lembaga independen seperti KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), KPU, dan Komnas HAM.
– Kebebasan pers yang jauh lebih terbuka dibanding masa sebelumnya.
– Desentralisasi dan otonomi daerah yang memberi ruang lebih luas bagi pengelolaan lokal.

Namun, tidak sedikit pula tantangan yang masih tersisa. Korupsi masih merajalela, demokrasi kadang dikaburkan oleh kepentingan elite politik, dan ketimpangan sosial belum sepenuhnya terselesaikan.

Refleksi Bagi Generasi Muda Masa Kini

Dua puluh lima tahun telah berlalu sejak Reformasi 1998. Generasi muda hari ini hidup di zaman yang berbeda, namun tantangan mereka tetap nyata. Politisasi agama, disinformasi, hoaks di media sosial, hingga pengikisan integritas publik menjadi masalah baru yang harus dihadapi.

Namun, semangat Reformasi tetap relevan. Generasi muda kini memiliki lebih banyak alat—media sosial, teknologi, dan kebebasan berekspresi. Yang dibutuhkan adalah keberanian, konsistensi, dan kecerdasan untuk tetap kritis dan tidak apatis.

Tugas kita hari ini bukan sekadar mengenang Reformasi sebagai sejarah, tetapi menjadikannya pijakan untuk bergerak maju. Bila dulu para mahasiswa bergerak melawan rezim otoriter, maka kini saatnya generasi muda melawan ketidakpedulian, pragmatisme politik, dan berbagai bentuk ketidakadilan yang mengancam demokrasi.

Kesimpulan

Reformasi 1998 adalah bukti bahwa suara generasi muda tidak bisa diabaikan. Mereka adalah kekuatan moral sekaligus penggerak sosial yang mampu mengguncang sistem ketika keadilan tidak lagi tegak. Dalam setiap lembar sejarah bangsa, pemuda selalu hadir sebagai motor perubahan. Tugas generasi muda kini adalah menjaga nyala semangat Reformasi itu, menjadikannya warisan hidup yang terus menyala demi masa depan Indonesia yang lebih adil, demokratis, dan bermartabat.

BACA JUGA :  Apa Itu Kerja Sama Tim?


Penulis:

Yuli Yanah
Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Pamulang

Tags: Opini mahasiswareformasiuniversitas pamulang
Previous Post

Kemenkes Tegaskan Surat Edaran COVID-19 Tidak Bertujuan Bikin Masyarakat Panik

Next Post

Soal Hasil Survei 100 Hari Kerja, Gubernur Banten: Fokus Pelayanan Publik yang Nyata dan Merata

Related Posts

Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Siswa Melalui Aplikasi Pivottable Excel dalam Pengolahan Data Keuangan
PENDIDIKAN

Peningkatan Efektivitas Pembelajaran Akuntansi Siswa Melalui Aplikasi Pivottable Excel dalam Pengolahan Data Keuangan

Juni 14, 2025
3.4k
Peran Siswa dalam Menciptakan Wirausaha Sosial Berbasis Digital
PENDIDIKAN

Peran Siswa dalam Menciptakan Wirausaha Sosial Berbasis Digital

Juni 14, 2025
3.5k
Sosialisasi Aplikasi Pencatatan Keuangan Digital pada UMKM
PENDIDIKAN

Sosialisasi Aplikasi Pencatatan Keuangan Digital pada UMKM

Juni 14, 2025
3.9k
Peningkatan Pemahaman Siswa tentang Pajak melalui Program Edukasi Pajak
PENDIDIKAN

Peningkatan Pemahaman Siswa tentang Pajak melalui Program Edukasi Pajak

Juni 14, 2025
3.5k
Tren Berbahaya: Anak Kecil dan Sepeda Listrik, Siapa yang Bertanggungjawab?
PENDIDIKAN

Tren Berbahaya: Anak Kecil dan Sepeda Listrik, Siapa yang Bertanggungjawab?

Juni 14, 2025
3.2k
Efektivitas Media Belajar Interaktif dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Panti Asuhan
PENDIDIKAN

Efektivitas Media Belajar Interaktif dalam Meningkatkan Minat Baca Anak Panti Asuhan

Juni 14, 2025
3.5k
Next Post
Soal Hasil Survei 100 Hari Kerja, Gubernur Banten: Fokus Pelayanan Publik yang Nyata dan Merata

Soal Hasil Survei 100 Hari Kerja, Gubernur Banten: Fokus Pelayanan Publik yang Nyata dan Merata

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com