• ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber
tangselxpress.com
Senin, 20 Oktober, 2025
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN
No Result
View All Result
tangselxpress.com
No Result
View All Result
Home OPINI

DISWAY: Manna Haikal

Jerome Tambunan by Jerome Tambunan
Mei 7, 2025
in NEWS, OPINI
Reading Time: 3min read
manna haikal

Rangkaian kegiatan yang diikuti Haikal di DBL Camp. Foto: DBL

65
SHARES
1.1k
VIEWS

Oleh: DAHLAN ISKAN

Sang Begawan Media

 

Haikal yang punya mimpi itu. Ia anak buruh serabutan. Di pelosok Manna, Bengkulu Selatan. Haikal bisa meraih mimpi itu. Bahkan bisa ikut ke Amerika –jauh melebihi yang ia impikan: sekadar bisa ikut DBL.

“Mimpi ikut DBL” ternyata telah merayap sampai Manna. Padahal tidak ada DBL di Manna. Jangankan di Manna, di ibu kota provinsi Bengkulu pun belum ada DBL.

Anda sudah tahu, DBL: liga bola basket pelajar terbesar di Indonesia. Yang salah satu pertandingan finalnya saja -untuk Seri Jakarta- selalu digelar di Indonesia Arena. Venue yang dibangun untuk Piala Dunia Basket.


Sebanyak 14,517 penonton memadati Final DBL Jakarta 2024 pada Jumat, 6 Desember 2024 di Indonesia Arena-DBL Indonesia. Foto: DBL

Selama ini lebih dari 1.000 SMA se-Indonesia ikut DBL. Melibatkan sebanyak 20.000 pelajar sebagai pemain basket. Ada pula 12.000 lebih sebagai dancer. Kok ada dancer-nya? Ya itulah bedanya DBL. Dancer itu mendampingi tim basket. Mereka tampil menghibur di pertengahan babak.

Angka yang di atas itu belum termasuk siswa yang datang sebagai suporter sekolah. Mereka juga dilombakan kreativitasnya. Kreativitas mereka membuat spanduk kemarin sempat dibanding-bandingkan dengan suporter Arsenal.

Saat ini mayoritas para tim nasional basket Indonesia punya latar belakang sebagai pemain DBL, terutama tim wanitanya.

Yang membedakan DBL dan kompetisi basket lainnya adalah, tiap tahun mereka punya program DBL Camp. Pemain-pemain terbaik hasil kompetisi dimasukkan camp latihan khusus. Selama seminggu mereka dilatih sekaligus diseleksi para pelatih dari World Basketball Academy (WBA) Australia.

BACA JUGA :  DISWAY: Tangan Danantara

Para pelatih asing itu yang melatih dan menyeleksi: siapa yang bisa masuk tim DBL Indonesia All Star. Ada tim putra dan tim putri. Sejak tahun lalu nama resminya Kopi Good Day DBL Indonesia All-Star. Yang masuk ke tim itu dikirim ke Amerika. Selalu ke Amerika. Sudah lebih 15 tahun.

Begitulah bertahun-tahun. Awalnya hanya jadi berita di media DBL. Dulu medianya pakai koran. Sekarang pakai website dan social media. Semua pertandingannya -yang berjumlah lebih dari 1.000 game– ditayangkan live streaming. Jadi omongan di dunia SMP dan SMA. Jadi mimpi: setiap siswa ingin bisa lolos masuk ke tim DBL di sekolahnya.

Tidak mudah. Sebab pendiri DBL menggariskan misi: student athlete. Artinya, peserta DBL tidak boleh hanya jagoan di olahraga. Nilai pelajaran di kelasnya harus baik. Harus naik kelas. Harus berkelakuan baik di sekolah.

Pelatih tim di sekolah itu, saat mendampingi siswa bertanding di DBL, harus pakaian rapi. Setidaknya pakai kemeja. Sebelum bertanding harus didahului dengan lagu Indonesia Raya. Penonton pun harus berdiri. Yang pakai topi harus copot topi. Ada pengawasnya: kalau masih ada yang malas berdiri, lagu kebangsaan belum dimulai.

BACA JUGA :  Kasus Pelecehan Seksual, Persada Hospital Malang Resmi Pecat Dokter Pelaku

Saya pernah ke kantor DBL. Luas. Lapang. Yang kerja anak muda semua. Suasana penuh canda ceria. Kantornya mirip lapangan basket penuh komputer.

Banyak foto juara-juara DBL dipajang di dinding. Juga foto-foto saat mereka dilatih pelatih asing. Juga foto-foto pas mereka di Amerika.

Di satu dinding ada pajangan kaus-kaus pemain NBA. Juga sepatu mereka. Ada yang ukuran sepatunya ampun-ampun: tiga kali sepatu saya. Semula saya pikir itu sepatu orang purba. Sangat tidak umum. Ternyata sebesar itulah sepatu pemain basket Amerika.

Semua itu koleksi pribadi pendiri DBL –yang ia dapatkan langsung dari para pemain Amerika itu. Ia memang sekolah SMA di sana. Sampai lulus kuliah. Saya malu menyebutkan siapa namanya.

Mulai tahun ini DBL punya program baru: memperluas mimpi anak Indonesia. Program itu dibuat agar tidak hanya bintang-bintang DBL yang bisa ikut camp dan ikut ke Amerika.

Tujuannya: agar siswa dari kota-kota yang belum ada kompetisi DBL-nya bisa terwadahi. Atau, di kota itu sebenarnya sudah ada DBL namun sekolahnya tidak bisa ikut dengan berbagai sebab. Misalnya belum bisa membuat satu tim yang komplet.

Untuk yang seperti itu siswa yang gila basket boleh mendaftar. Tetap harus memenuhi kriteria student athlete. Juga akan diverifikasi apakah ia/dia hanya main-main basket atau sungguh-sungguh ingin berprestasi.

BACA JUGA :  SMBC Indonesia Gaungkan Semangat #BersamaLebihBermakna dengan Padukan Jaringan Global dan Keunggulan Lokal

Ada nama resminya, tapi saya menyebutnya ”jalur perorangan”. Jalur ini diberi kuota lima orang. Lima orang itu bergabung dengan lebih dari 200 pelajar lain yang sudah tersaring lebih dulu dari “kota-kota DBL”. Eits, ada juga 54 pelatih yang ikut serta. Mereka juga terseleksi dari “kota-kota DBL”.


Para 24 pemain dan 4 pelatih yang terpilih dalam skuad DBL Indonesia All-Star 2025 pada Minggu, 4 Mei 2025 di Atrium Mall Kota Kasablanka, Jakarta-DBL Indonesia. Foto: DBL

Salah satu yang terpilih dari “jalur perorangan” adalah Haikal dari Manna. Ia siswa kelas XII asal SMAN 1 Bengkulu Selatan.

Pelatih/guru olahraga SMAN 1 Manna, Akbar Sofian, yang mendorong Haikal mendaftar ikut DBL Camp “jalur perorangan”. Ia mendapatkan dukungan cukup banyak lewat vote dan akhirnya lolos.

Selama seminggu di camp, Haikal menunjukkan prestasi menonjol. Pelatih-pelatih dari Australia sepakat memilih Haikal sebagai salah satu All Star. Ia pun akan ikut berangkat ke Amerika Juni depan.

Haikal selalu mengikuti DBL lewat media digital DBL. Sejak ia masih di SMP. Ia mimpi kapan ada DBL di Bengkulu. Tim basket SMAN 1 sering bertanding, tapi tidak sebergensi seperti di DBL.

Kini Haikal mencapai sebagian mimpinya.

Terbukti bahwa mimpi adalah hak semua orang. Juga hak anak dari seorang tenaga serabutan di pelosok Manna.(*)

Tags: basketbengkuludahlan iskandbldiswayhaikalmannaSMA
Previous Post

Dianggap Tak Transparan, Anggota Senat Akademik UPI Pertanyakan Penetapan Calon Rektor

Next Post

Prakiraan Cuaca Tangsel Hari Ini: Seluruh Wilayah Hujan Ringan

Related Posts

Prakiraan Cuaca Tangsel Hari Ini: Hujan Ringan Seluruh Wilayah
TANGERANG SELATAN

Prakiraan Cuaca Tangsel Hari Ini: Berawan Hingga Hujan Ringan

Oktober 20, 2025
1.2k
Mangkir, Polda Jabar Akan Layangkan Panggilan Kedua untuk Lisa Mariana
TANGERANG SELATAN

Bareskrim Polri Tetapkan Lisa Mariana Sebagai Tersangka

Oktober 20, 2025
1.5k
Dear Warga Tangsel, Berikut Dua Lokasi SIM Keliling Hari Ini
TANGERANG SELATAN

Lokasi SIM Keliling Tangsel 20 Oktober 2025

Oktober 20, 2025
1.3k
Motivasi Pagi: Ikhlas Melepas, Meski Hati Tersakiti
SELEB & GAYA HIDUP

Motivasi Pagi: Ikhlas Melepas, Meski Hati Tersakiti

Oktober 20, 2025
3.2k
Mengubah Daster Jadi Fashion Elegan, UMKM Binaan BRI “Findmeera” Buktikan Perempuan Bisa Berdaya dari Rumah
ADVERTORIAL

Mengubah Daster Jadi Fashion Elegan, UMKM Binaan BRI “Findmeera” Buktikan Perempuan Bisa Berdaya dari Rumah

Oktober 19, 2025
3.1k
Seskab dan Mensos Kunjungi Sekolah Rakyat 33 Tangsel, Siswa Sambut dengan Lagu Cinta
TANGERANG SELATAN

Seskab dan Mensos Kunjungi Sekolah Rakyat 33 Tangsel, Siswa Sambut dengan Lagu Cinta

Oktober 19, 2025
2.9k
Next Post
Prakiraan Cuaca Kota Tangsel Hari Ini: Seluruh Wilayah Hujan

Prakiraan Cuaca Tangsel Hari Ini: Seluruh Wilayah Hujan Ringan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • ABOUT US
  • Redaksi
  • Indeks Berita
  • Standar Perlindungan Profesi Wartawan
  • Pedoman Media Siber

© 2022 TangselXpress.com

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEGAPOLITAN
  • REGIONAL
    • BANTEN
    • TANGERANG SELATAN
    • TANGERANG RAYA
  • POLITIK
    • PILKADA 2024
  • PENDIDIKAN
  • EXPLORE TANGSEL
    • KULINER
    • WISATA
    • KOMUNITAS
  • EKONOMI
    • UMKM
    • EKONOMI BISNIS
  • GAYA HIDUP
    • BEAUTY
    • SELEBRITI
    • FILM & MUSIK
    • KESEHATAN
    • PARENTING
    • SERBA SERBI
  • OLAHRAGA
  • HUKUM
    • XPRESSLAW
  • PENDIDIKAN
  • VIDEO
  • EPAPER
  • OPINI
  • RAMADAN

© 2022 TangselXpress.com