TANGSELXPRESS – Dalam rangka memperingati Hari Anak Balita Nasional 2025, JEC Eye Hospitals and Clinics memperkenalkan kembali Children’s Eye & Strabismus Center (CESC) di RS Mata JEC @ Kedoya.
Hadir dengan konsep one-stop service, CESC menjadi pusat layanan kesehatan mata anak pertama di Indonesia yang menawarkan penanganan terpadu, mulai dari pemeriksaan, diagnosis, hingga terapi dan rehabilitasi dalam satu lokasi.
Langkah ini diambil JEC sebagai respons atas tingginya angka gangguan penglihatan pada anak-anak di Indonesia dan dunia.
International Agency for the Prevention of Blindness (IAPB) mencatat, sebanyak 90 juta anak dan remaja di seluruh dunia hidup dengan gangguan penglihatan.
Sementara itu, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa 10 persen anak usia sekolah di Indonesia mengalami masalah penglihatan.
Tak hanya itu, Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mengungkapkan, sebanyak 0,6 persen anak Indonesia di atas usia 1 tahun mengalami disabilitas penglihatan, dan dari jumlah tersebut, 11,7 persen di antaranya memerlukan alat bantu penglihatan.
Dr. Gusti G Suardana, SpM(K), Ketua Servis Pediatric Ophthalmology and Strabismus JEC Eye Hospitals & Clinics menyampaikan, gangguan mata yang tidak dideteksi dan ditangani sejak dini dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan anak.
“Gangguan penglihatan bukan hanya soal penglihatan saja, tapi memengaruhi kualitas hidup, kemampuan belajar, hingga perkembangan sosial anak. Terlebih, sistem penglihatan anak berkembang pesat hingga usia 8 tahun. Jika gangguan tidak tertangani sebelum periode itu, hasilnya bisa kurang maksimal bahkan permanen,” jelas Dr. Gusti.
Fasilitas Lengkap & Teknologi Modern untuk Anak
Menempati seluruh lantai 4 RS Mata JEC @ Kedoya, CESC JEC hadir dengan desain interior yang ramah anak.
Mulai dari warna dinding, ornamen lucu, ruang tunggu yang nyaman hingga berbagai permainan anak dihadirkan untuk menciptakan suasana menyenangkan saat anak menjalani pemeriksaan.
Tak hanya itu, CESC JEC didukung oleh teknologi diagnostik terkini, di antaranya:
• RetCam Screening: untuk deteksi dini Retinopati Prematuritas (ROP) pada bayi prematur
• Autorefraktometer Pediatrik: pemeriksaan refraksi tanpa membutuhkan respons verbal dari anak
• Synoptophore Test: untuk mengukur sudut strabismus (mata juling) dengan presisi
Fasilitas ini menjadi sangat penting mengingat Indonesia berada di posisi kelima dunia untuk kasus persalinan prematur sebanyak 657.700 kasus per tahun.
Data dari 21 fasilitas kesehatan di Indonesia mencatat, 32 dari 216 bayi prematur mengalami ROP. Jika tidak terdeteksi sejak dini, ROP berisiko menyebabkan kebutaan permanen.
Sementara itu, kelainan refraksi menjadi gangguan mata anak yang paling umum. Data IAPB menyebut, jumlah anak dengan rabun jauh diprediksi meningkat dari 165 juta jiwa pada 2021 menjadi 275 juta jiwa pada 2050.
Di Indonesia sendiri, tercatat ada 3,6 juta anak dengan kelainan refraksi, dan sekitar 35-40 persen di antaranya merupakan anak usia sekolah.
Layanan Komprehensif: Terapi Hingga Rehabilitasi Visual
Sebagai pusat layanan kesehatan mata anak terlengkap di Indonesia, CESC JEC menyediakan berbagai layanan multidisiplin, seperti:
• Terapi ambliopia (mata malas) melalui terapi oklusi (penutup mata) atau tetes atropin
• Penanganan strabismus/mata juling, mulai dari latihan otot mata, terapi prisma hingga operasi bila diperlukan
• Operasi katarak kongenital, glaukoma kongenital, dan tumor mata anak
• Terapi visual untuk gangguan neurologis seperti Cortical Visual Impairment
• Rehabilitasi visual untuk anak dengan penglihatan rendah (low vision) atau kebutaan
Tak hanya fokus pada penanganan medis, CESC JEC juga menyediakan layanan psikologi anak dan keluarga.
“Pendampingan psikologis sangat penting, apalagi bagi anak dengan gangguan mata berat dan kronis. Dukungan orang tua dan lingkungan terdekat berperan besar dalam proses pemulihan dan adaptasi anak,” jelas Dr. Hasiana Lumban Gaol, SpM, Subspesialis Pediatric Ophthalmology and Strabismus di JEC.
Komitmen JEC: Jaga Kesehatan Mata Anak Sejak Dini
Sejak beroperasi pada 2012, Children’s Eye & Strabismus Center JEC telah menangani lebih dari 24 ribu pasien anak dengan mayoritas kasus berupa gangguan refraksi, ambliopia, dan strabismus.
Didukung oleh enam dokter spesialis mata anak, berbagai subspesialisasi, serta dua psikolog anak, layanan ini terus berkembang untuk menjangkau lebih banyak anak Indonesia.
“Dengan peningkatan kualitas layanan di CESC JEC, kami berharap lebih banyak anak Indonesia bisa mendapatkan deteksi dan penanganan gangguan penglihatan sedini mungkin. Karena kesehatan mata bukan hanya soal melihat, tapi menyangkut kualitas hidup, proses belajar, dan tumbuh kembang anak ke depannya,” tutup Dr. Gusti.
Tentang JEC
Dengan pengalaman 41 tahun, JEC Eye Hospitals & Clinics telah menjadi pelopor layanan kesehatan mata di Indonesia. JEC memiliki 5 rumah sakit mata dan 11 klinik utama di berbagai kota besar, serta menjadi anggota aktif ASEAN Association of Eye Hospital (AAEH) dan World Association of Eye Hospital.
Informasi lebih lanjut, kunjungi: www.jec.co.id