TANGSELXPRESS – Guna mewujudkan ketertiban dan kenyamanan di sekitar Pasar Ciputat, terutama di Jalan H. Usman, tengah dipersiapkan pelaksanaan kegiatan sosialisasi penertiban pedagang pada hari Senin, 14 April 2025.
Keterlibatan tiga pilar utama, yaitu Pemerintah, TNI, dan Polri, menjadi landasan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kapolsek Ciputat Timur, Kompol Bambang Askar Sodiq, menegaskan urgensi penerapan pendekatan humanis dan persuasif dalam proses penertiban ini.
“Kepentingan kenyamanan para pedagang harus menjadi fokus utama. Pendekatan yang digunakan harus bersifat membangun rasa harga diri bagi mereka, bukan menciptakan rasa takut,” paparnya.
Kapolsek menyoroti fakta bahwa sebagian besar pedagang yang telah dijumpainya menyatakan kesediaan untuk mematuhi peraturan yang berlaku, asalkan diberikan tempat berjualan yang layak.
Namun, sejumlah permasalahan signifikan seperti masalah kebersihan dan praktik pungutan liar (pungli) juga menjadi target penyelesaian yang mendesak.
“Permasalahan sampah tetap menjadi unggahan utama. Bagaimana mungkin para pedagang merasa nyaman jika lingkungan sekitar tercemar dengan sampah? Hal ini merupakan catatan penting bagi kita semua,” tuturnya.
Tak hanya itu, Kapolsek Bambang menekankan bahwa praktik pungli terhadap pedagang harus segera dihentikan. Ia menilai bahwa tindakan tersebut merusak lingkungan usaha yang sehat dan menimbulkan ketidaknyamanan di lingkungan pedagang.
“Praktik pungli masih terus terjadi. Hal ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Tiga pilar harus memiliki sikap tegas dan solid dalam memberantasnya,” tegasnya.
Kapolsek berharap, ke depan kerjasama antara pemerintah, TNI, dan Polri dapat terus ditingkatkan dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan pedagang, tanpa menekan mereka.
“Ketiga pilar ini seharusnya menjadi pengayom, bukan penindas,” pungkasnya.
Sosialisasi yang dijadwalkan akan menjadi upaya awal yang positif dalam membentuk pasar yang teratur, bersih, dan nyaman bagi seluruh pihak yang terlibat.