TANGSELXPRESS – Menteri Kebudayaan Fadli Zon berkunjung ke Perpustakaan Kepresidenan Republik Turkiye yang merupakan perpustakaan nasional untuk bertemu dengan Kepala Departemen Bidang Perpustakaan Ayhan Tuglu.
Kunjungan ini sebagai salah satu tindak lanjut penandatanganan MoU di bidang
kebudayaan antara Indonesia dan Turkiye, yang disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan di Istana Presiden Turkiye, hari ini Jumat (12/4/2025).
Perpustakaan ini sangat menarik karena waktu buka sepanjang hari selama 24 jam dalam
sepekan. Pengunjung juga diberikan fasilitas berupa kudapan seperti sup dan kopi sehingga
menarik banyak masyarakat dan khususnya anak-anak muda untuk berkunjung ke
perpustakaan ini.
“Saya rasa ini terobosan yang sangat menarik untuk membuat generasi muda semakin
banyak berkunjung ke perpustakaan. Literasi tentang sejarah, budaya, dan peradaban suatu
bangsa sangat penting untuk memperkuat nasionalisme dan cinta kepada tanah air,” ujar
Menbud Fadli Zon.
Dalam kesempatan ini, Menbud Fadli juga mendapat kehormatan untuk menyerahkan kurang lebih 50 buku-buku yang ditulis oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon tentang budaya Indonesia antara lain Kujang, Pesona Wayang Indonesia, Pesona Keris, Keris Lombok, serta beberapa buku lain seperti Ekonomi Politik Pembangunan dan Pangan dan Pertanian di Era Neoliberal.
“Melalui buku-buku ini, saya berharap semakin banyak masyarakat Turkiye yg mengenai
budaya, sejarah, dan identitas bangsa Indonesia sehingga dapat mempererat hubungan
kedua negara yg telah terjalin bahkan sejak era Kekaisaran Ottoman dengan Kesultanan
Aceh,” tutur Fadli Zon.
Selanjutnya, Kementerian Kebudayaan akan melakukan tindak lanjut dari MoU di bidang
kebudayaan dengan pihak Turkiye melalui upaya dokumentasi tradisi lisan sebagai upaya
melestarikan identitas dan kearifan lokal dari kedua negara, kolaborasi di bidang sastra dan
penerjemahan karya-karya, dan preservasi manuskrip salah satunya melalui digitalisasi.
“Melalui kerja sama di bidang kebudayaan, saya optimis hubungan Indonesia dan Turkiye
akan semakin erat, membawa manfaat bagi kedua negara, serta mempererat hubungan
antarbangsa di tengah dunia multipolar yang membutuhkan solidaritas dan kerja sama untuk
memperkuat jalinan persahabatan,” tutup Fadli Zon.