TANGSELXPRESS – Salat Idul Fitri 1446 Hijriah di Chiayi, Taiwan bagian selatan yang digelar pada Senin (31/3) dihadiri ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di sana.
Yang menginisiasi Salat Id di Chiayi adalah Sekretariat PCNU Taiwan Ranting Chiayi. Salat Id digelar di depan Stasiun Chiayi, Zhingshan Rd, West District, Chiayi dengan Khatib dan Imam Ustaz Arif Firmansyah. Salat dimulai pukul 07.30 waktu Taiwan atau 06.30 WIB.
“Idul Fitri merupakan momentum bagi kita untuk saling memaafkan. Semoga di hari ini kita kembali fitri,” kata Arif Firmansyah dalam kotbahnya.
Selain di Chiayi, Salat Id juga digelar di Taichung City, Taiwan bagian tengah. Salah satu lokasi Salat Id adalah di Masjid Taichung City, Dadun Road, Nantun District, Taichung.
Di Taiwan, Taichung merupakan kota santri. Banyak penduduk muslim yang tinggal di sana. Dibandingkan dengan Chiayi, Salat Id di Taichung jumlahnya jauh lebih besar.
Selain di Masjid Taichung, Salat Id dengan jumlah masa lebih besar diadakan di PCNU Pyramid. Yang mengadakan adalah Sekretariat PCNU Ranting Taichung. Saking banyaknya peserta, panitia di sana sampai membagi Salat Id menjadi tiga gelombang.
Gelombang pertama yang tampil menjadi Imam adalah Ustaz Ahmad dengan Khatib Ustaz Soleh Amin. Gelombang 2 dengan Imam A Mukti dan Gelombang 3 dengan Imam Gus Jufri.
Selain menjalankan ibadah salat, momen Salat Id di Taiwan dimanfaatkan warga Indonesia di sana untuk melepas rindu dengan teman, sahabat atau saudara mereka.
“Kami janjian bertemu dengan beberapa teman untuk Salat Id bareng. Untuk melepas rindu saja Bang, apalagi lebaran tahun ini kami tidak mudik ke Indonesia,” kata Siti Muslikah, WNI di Taiwan asal Pandeglang, Banten kepada Tangselxpress.com.
Siti mengaku, Salat Id jadi momen yang spesial untuk berkumpul dengan beberapa teman asal Indonesia. Jauh hari sebelumnya, Siti yang bekerja di sektor nonformal itu sudah meminta izin untuk libur saat lebaran.
“Seneng Bang bisa berkumpul dengan beberapa teman di sini. Minimal bisa mengobati rindu dengan keluarga,” kata Siti yang sudah 4 tahun bekerja di Taiwan.
Hal yang sama disampaikan Trie Farellino. Wanita asal Banyumas, Jawa Tengah itu sangat senang bisa Salat Id bersama saudara-saudara asal Indonesia.
“Senang Bang, walau cuma sebentar bisa berkumpul dengan teman-teman,” kata Trie.
Trie mengaku, setelah Salat Id dia harus bergegas untuk kembali bekerja. “Saya baru dapat libur Minggu tanggal 6 April nanti Bang. Lebaran ini tidak dapat izin libur,” kata wanita yang berprofesi sebagai perawat itu.
Menurutnya, Salat Id di Taichung setiap tahunnya selalu diikuti banyak WNI di sana. “Kayaknya ini paling banyak, sampai diadakan dua gelombang,” kata Trie.(*)