TANGSELXPRESS – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memprediksi Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah akan dirayakan serentak pada tanggal yang sama. Namun, masih menunggu penetapan 1 Syawal berdasarkan hasil rukyat hilal.
“Kita masih akan tetap menunggu rukyat hilal, dan besar kemungkinannya akan sama. Namun demikian kita tidak bisa menetapkan sekarang sampai saat telah melakukan rukyat hilal,” ungkap Ketua PBNU, Ahmad Fahrur Rozi kepada wartawan, Selasa (25/3/2025).
Pria yang akrab Gus Fahrur ini juga berharap Lebaran 2025 dapat dilakukan secara serentak tanpa perbedaan waktu tetap dengan menggunakan metode yang sudah disepakati.
“Semoga saja tahun ini kita dapat berhari raya serentak bersama-sama ketika hilal memang nampak pada waktu tersebut,” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkirakan penetapan 1 Syawal 1446 H/2025 Masehi akan berpotensi sama dengan Muhammadiyah.
“Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini stigma lah, artinya dicukupkan 30 hari bulan Suci Ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31 (Maret),” ujar Nasaruddin kepada wartawan, Sabtu (22/5/2025).
Kendati begitu, Nassarudin mengungkapkan penetapan tersebut masih menunggu sidang isbat yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2025 mendatang.
“Tapi kepastianya itu nanti menunggu sidang isbat pada tanggal 29 (Maret) itu. Insyaallah. Saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal,” tambahnya.
“Tanggal 29 (maret) sidang isbatnya, karena ijtimaknya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya, kemudian juga diharapkan para peruyah, baik dari Ormas Islam maupun Kementerian Agama sudah menyebar di seluruh Indonesia,” sambungnya.