TANGSELXPRESS – Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memperkirakan penetapan 1 Syawal 1446 H/2025 Masehi akan berpotensi sama dengan Muhammadiyah.
“Dari segi ilmu hisab, Muhammadiyah sudah menetapkan bahwa ini stigma lah, artinya dicukupkan 30 hari bulan Suci Ramadan, dan dengan demikian lebarannya tanggal 31 (Maret),” ujar Nasaruddin kepada wartawan, Sabtu (22/5/2025).
Kendati begitu, Nassarudin mengungkapkan penetapan tersebut masih menunggu sidang isbat yang dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2025 mendatang.
“Tapi kepastianya itu nanti menunggu sidang isbat pada tanggal 29 (Maret) itu. Insyaallah. Saya kira itu. Potensinya bersama seperti yang di awal,” tambahnya.
“Tanggal 29 (maret) sidang isbatnya, karena ijtimaknya itu tanggal 29 juga itu sekitar sore ya, kemudian juga diharapkan para peruyah, baik dari Ormas Islam maupun Kementerian Agama sudah menyebar di seluruh Indonesia,” sambungnya.
Pada kesempatan yang sama, Nassarudin mengungkapkan saat ini kondisi hilal masih jauh dari standar. Menurut dia, hilal masih berada di bawah 0 derajat, tepatnya di minus 3 derajat.
Sementara itu, standar terlihatnya hilal yakni berada di 3 derajat dengan elongasi 6 derajat. Saat Hilal berada di posisi tersebut pemerintah baru bisa menetapkan 1 Syawal.
“Akan tetapi kalau melihat kondisi objektifnya Hilal, berdasarkan hisab ini, masih dibawa 0, masih minus 3 derajat sekian detik, ya kan,” tuturnya.
“Kemudian juga elongasinya juga masih sangat rendah, belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Mahfiz, yaitu ketinggian Hilal 3 derajat dan elongasinya sekitar 6 derajat,” tambahnya.