TANGSELXPRESS – Setelah hampir sembilan bulan terjebak di ruang angkasa SpaceX, astronaut NASA Butch Wilmore dan Suni Williams akhirnya mendarat di bumi pada Selasa, 18 Maret 2025 waktu setempat.
Mereka menumpang kapsul SpaceX yang terjun payung ke Teluk Meksiko, tepat di lepas pantai Tallahassee, Florida.
Keberhasilan pendaratan ini mengakhiri pengembaraan tak terencana mereka, yang dimulai dengan uji terbang Boeing yang gagal pada musim semi lalu.
Awalnya, Wilmore dan Williams diperkirakan hanya berada di ruang angkasa selama seminggu atau lebih, setelah peluncuran kapsul kru Starliner Boeing pada 5 Juni 2024 silam.
Namun, berbagai masalah teknis selama perjalanan ke Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS) menyebabkan NASA akhirnya memindahkan mereka ke SpaceX, yang menyebabkan penundaan kepulangan mereka hingga Februari.
Penundaan lebih lanjut muncul karena masalah teknis pada kapsul SpaceX, yang memperpanjang kepulangan mereka selama sebulan lagi.
“Atas nama SpaceX, selamat datang di rumah,” kata Kontrol Misi SpaceX lewat radio setelah pendaratan mereka seperti dimuat Washington Times.
“Sungguh perjalanan yang luar biasa,” balas komandan kapsul Nick Hague, yang berada bersama mereka dalam misi tersebut.
Dalam momen yang penuh haru dan emosi, Wilmore dan Williams melambaikan tangan dan tersenyum saat mereka keluar dari kapsul, kemudian segera dibawa untuk pemeriksaan medis rutin.
Selama 286 hari di ruang angkasa (278 hari lebih lama dari yang diantisipasi) Wilmore dan Williams telah mengitari bumi sebanyak 4.576 kali, menempuh jarak sekitar 195 juta kilometer.
Dengan 62 jam lebih dari sembilan kali berjalan di ruang angkasa, Suni Williams membuat rekor baru untuk waktu terlama yang dihabiskan untuk berjalan di luar angkasa sepanjang karier di antara astronaut wanita.
Meskipun misi mereka menghadapi banyak ketidakpastian dan tantangan, Wilmore dan Williams tetap terlihat tenang dan profesional.
“Kami tidak khawatir tentang dia karena dia dalam suasana hati yang baik. Dia benar-benar siap untuk pulang,” kata Falguni Pandya, kerabat Suni Williams.
Kepulangan mereka tidak hanya menjadi perhatian dunia karena durasi misi yang luar biasa, tetapi juga karena dukungan spiritual yang mereka terima dari berbagai komunitas.
Doa untuk keselamatan mereka dipanjatkan di 21 kuil Hindu di AS, sementara gereja Baptis Wilmore di Houston juga mengadakan doa bersama untuknya.
Setelah tiba di Teluk Meksiko, Wilmore dan Williams harus menjalani pemeriksaan medis oleh dokter penerbangan. Beberapa hari kemudian mereka baru dapat berkumpul kembali dengan keluarga mereka.
“Ini adalah perjalanan yang penuh tantangan, tetapi juga penuh kebanggaan. Kami sangat bangga bisa kembali dengan selamat setelah waktu yang begitu lama di ruang angkasa,” ungkap Wilmore dengan penuh rasa syukur.







