TANGSELXPRESS – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengapresiasi kinerja Polri mengungkap kasus dugaan pencabulan yang menjerat mantan Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Lukman Sumaatmaja.
Ketua KPAI Ai Maryati Solihah mengatakan, dengan langkah cepat ini pihaknya menilai Polri sangat transparan dalam mengungkap kasus sehingga menjawab keresahan publik.
“Saya bersyukur sudah dibuka dengan terang, tidak ada istilah tidak transparan. Ini yang harus kita lihat sebagai bentuk kinerja Polri yang saya kira menjawab keresahan publik,” ujar Ai Maryati Solihah dikutip pada Jumat (14/3/2025).
“Kita sudah mendengar seluruhnya bahwa sudah terjadi kekerasan seksual terhadap 3 anak dan 1 orang dewasa. Tentu saya juga mengapresiasi langkah ini,” sambungnya.
Ai Maryati juga mengapresiasi pengungkapan kasus dilakukan dengan metode scientific crime investigation. Menurut dia, kasus ini pengungkapan kejahatan di ranah digital.
“Selain transparan juga dilakukan secara scientific crime investigation karena ini sudah menunjukkan, yang bermula banyak sekali pertanyaan apakah berawal dari video, dari website dan lain sebagainya,” tuturnya.
“Dari siber sudah menyampaikan informasi yang saya kira sangat penting bahwa di sinilah tingkat kejahatan yang dilakukan apabila sudah masuk ranah digital berhasil kita ungkap,” imbuhnya.
Maryati menjelaskan, pihaknya melihat dua sisi krusial dalam kasus ini. Pertama, KPAI memastikan korban mendapatkan pengawasan hingga rehabilitasi. Kedua, KPAI juga memastikan akan terus memantau perkembangan penegakan hukum secara simultan.
“Kami akan terus melakukan pengawasan korban yang sudah di dalam penjangkauan teman-teman yang lakukan layanan ini akan terus dipastikan rehabilitasi secara fisik dan psikis dan keselamatan,” terangnya.
“Kenapa, banyak di antaranya kekhawatiran dugaan intimidasi dari pihak tertentu ataupun tekanan terhadap korban dan keluarga,” tambahnya.