TANGSELXPRESS – Kelompok pencinta alam di Indonesia tengah berduka ketika dua pendaki senior dinyatakan meninggal dunia saat menaklukkan Puncak Carstensz Pyramid, Papua.
Mereka adalah Lilie Wijayati Poegiono dan Elsa Laksono, yang sama-sama berumur 60 tahun. Lilie merupakan perancang busana di Bandung, sedangkan Elsa seorang dokter gigi di Jakarta.
Lilie Wijayanti dan Elsa Laksono diketahui teman dekat sejak SMA di sekolah yang sama, yakni SMA Dempo Malang, Jawa Timur, alumni tahun 1984. Keduanya juga memiliki hobi yang sama, yakni mendaki gunung.
Kedua pendaki wanita itu dinyatakan meninggal dunia setelah mengalami Acute Mountain Sickness (AMS). Lantas apa itu AMS?
Dikutip dari laman emc.id, Spesialis Kedokteran Penerbangan, dr Andyka Banyu Sutrisno, Sp.KP menjelaskan, AMS merupakan suatu kondisi akibat adanya perbedaan karakteristik lingkungan pada ketinggian.
Kondisi ini terjadi akibat adanya reaksi tubuh terhadap berkurangnya kadar oksigen di lingkungan, yang kemudian berpengaruh terhadap sistem saraf pusat sehingga menimbulkan keluhan.
Gejala yang dapat terjadi ketika mengalami AMS diantaranya sakit kepala (gejala utama), mual dan muntah, kehilangan nafsu makan, rasa lelah berlebihan (terutama ketika beristirahat), gangguan tidur, dan pusing.
Pada kondisi yang lebih berat dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada retina mata sehingga menggangu pandangan mata.
Gejala-gejala tersebut dapat muncul dimulai dari beberapa jam disaat pendakian hari pertama. Pada kondisi yang ringan ketika tubuh akhirnya dapat menyesuaikan dengan lingkungan, gejala tersebut dapat hilang dengan sendirinya (setelah hari pertama hingga ketiga).
Lebih lanjut, perlu diketahui adanya kondisi yang lebih mengancam akibat AMS yang berat atau disebut Severe Altitude Sickness (SAS) yang menyebabkan edema paru dan edema serebral.
Gejala dari keduanya dapat berupa fatigue yang sangat ekstrim, rasa kantuk berlebih, kebingungan, hilang konsentrasi, batuk, dan sesak
Karena itu penting untuk mengetahui pencegahan terjadinya kondisi tersebut baik AMS maupun SAS.
Beberapa pencegahan yang dapat diantisipasi salah satunya adalah, pastikan kondisi tubuh sedang fit sebelum melakukan pendakian.
Kemudian, lakukan aklimatisasi dengan cara pendakian secara bertahap, jangan terburu-buru untuk mencapai puncak, berikan waktu pada tubuh untuk menyesuaikan diri khususnya pada pendakian yang mencapai ketinggian lebih dari 2500 meter.
Apabila sudah muncul gejala, jangan memaksakan untuk melanjutkan pendakian.