TANGSELXPRESS– Restoran dan pusat oleh-oleh khas kota Tangsel, Gerai Lengkong yang terletak di Jalan SKKI Pondok Jagung Serpong Utara Tangsel, kembali terdampak banjir. Kondisi ketinggian air capai 1,5 meter pada Senin (3/3) pagi.
Lista Hurustiati, pendiri Gerai Lengkong mengatakan air sempat surut setelah sejak subuh mulai terendam banjir dengan ketinggian sekitar 1,5 meter.
“Pukul 04.00 WIB pagi tadi, Gerai Lengkong mulai terendam banjir. Sebelumnya, kami telah memantau situasi di Katulampa Bogor. Pada pukul 22.30 malam, situasi masih terkendali, dan pada pukul 22.30 WIB, kami memastikan kepada Pemerintah Kota Tangsel bahwa situasinya aman,” ujarnya.
Antara pukul 01.00-03.00 WIB, lanjut Lista, pihak Gerai Lengkong juga berkomunikasi dengan penjaga pintu air di kali Cisadane dan disebutkan bahwa semuanya dalam keadaan aman.
“Namun, sekitar pukul 04.00 WIB, kami diberi tahu bahwa banjir akan terjadi. Karyawan Gerai Lengkong langsung siaga untuk mengevakuasi barang-barang. Namun sayangnya, hanya dalam waktu 10-15 menit, banjir langsung melanda Gerai Lengkong,” terangnya.
Akibatnya, Gerai Lengkong tidak memiliki kesempatan untuk menyelamatkan produk-produk UMKM yang berada di dalamnya. Kerugian yang dialami juga cukup besar.
“Karena ini bulan Ramadan, kami telah mempersiapkan pembelian produk UMKM untuk parcel lebaran. Namun, karena tidak ada yang dapat diselamatkan, kerugian yang kami derita mencapai ratusan juta rupiah. Alhamdulillah kami dibantu oleh pihak Arhanud, Kavaleri, BPBD, Damkar, dan lainnya untuk kerja bakti membersihkan sisa-sisa banjir,” tambahnya.
Oleh karena itu, Gerai Lengkong meminta bantuan dari Pemerintah Kota Tangsel dalam penanganan banjir ini. Mengingat Gerai Lengkong merupakan salah satu tujuan wisata di kota Tangsel.
“Sejak Gerai Lengkong menjadi salah satu destinasi wisata di kota Tangsel, yang juga sebagai tempat edukasi wisata dengan berbagai fasilitas yang ada. Kami pun juga resto yang mengolah sampah sendiri. Sehingga kami memohon kepada Pemerintah Kota Tangsel untuk mempertimbangkan pembangunan semacam turap di sepanjang Kali Cisadane ini. Dengan demikian, kami dapat mengatasi banjir dari Katulampa tanpa kekhawatiran,” pungkasnya.(Arga)