TANGSELXPRESS – Calon Wali Kota Depok Nomor Urut Dua, Supian Suri (SS) kembali mendapat kritikan tajam dari salah seorang Elit Partai Golkar, Dindin Saprudin.
Dindin, Sekretaris DPD Partai Golkar Depok menilai pernyataan-pernyataan SS ketika mengomentari kebijakan pemerintah kota, sangat tendensius.
“Dia ini kan dulunya (Sekda). Ada di dalam pemerintahan. Kami menyayangkan narasi-narasi yang disampaikannya tendensius, bukan kritikan yang konsruktif,” ujar Dindin melalui keterangan tertulisnya.
Sepanjang penyelenggaraan debat antar kandidat, kata Dindin, SS dinilainya ‘liar’ lantaran sering menggunakan narasi ‘eksklusif’, ‘kelompok sentris’, hingga seolah-olah terniaya selama menjalankan tugasnya.
“Puncaknya saat Supian Suri ini kerap memojokkan Wali Kota Depok, Mohammad Idris, kerabat dekatnya. Termasuk menarasikan PKS hanya mementingkan kelompoknya. Padahal, jabatan yang ia sandang sebelum dirinya menjadi calon Wali Kota Depok adalah berkat dorongan orang-orang dan ustadz-ustadz PKS,” beber Dindin.
“Cara-cara seperti ini saya pikir tak etis. Dalam politik ada moral dan etika,” tegasnya.
Dindin lantas menjabarkan sejumlah program yang ‘dikuliti’ SS, yang disebutnya asbun. Dalam satu kesempatan, SS menyebut Kartu Depok Sejahtera atau KDS hanya untuk orang-orang tertentu atau didominasi oleh orang-orang PKS saja.
“Padahal perumus KDS ini salah satunya SS. Dia ini kan Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Dia yang merumuskan, dia yang menjelek-jelekan, kan lucu,” kata Dindin.
Jika SS menyebut KDS hanyalah untuk kelompok tertentu, artinya ada kelompok tertentu milik Supian Suri yang juga ikut kebagian manfaatnya.
“Jadi ada di bagian siapa SS saat ini? dengan janji kampanyenya yang tanpa kartu-kartu, artinya SS telah mengkhianati rumusannya sendiri di masa lalu,” pungkasnya. (*)







