TANGSELXPRESS -Misteri kematian tujuh remaja di Kali Bekasi sedikit mulai terungkap. Tawuran, dilaporkan menjadi pemicu tewasnya remaja malang tersebut.
Ketua RT 04 RW 08 Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) bernama Dasrial membenarkan hal itu. Dasrial membenarkan, sebelum penemuan tujuh mayat di wilayahnya itu, sebelumnya terjadi insiden pembuabaran aksi tawuran sejumlah remaja bersenjata tajam.
Kepada radarbekasi.id, Dasrial menceritakan awal mula peristiwa memilukan yang merenggut tujuh nyawa remaja tersebut. Sabtu (21/9) jelang subuh, dia mengaku mendapat laporan dari warga.
Kepada Dasrial, warga itu menceritakan adanya gerombolan remaja berlari-lari sambil membawa senjata tajam ke arah jembatan Villa Nusa Indah, Sabtu dinihari itu.
Dalam laporan yang diterima Dasrial, kelompok remaja yang diduga sedang tawuran itu terjebak kejaran aparat kepolisian yang ingin membubarkan mereka. Karena panik, sebagian remaja itu memilih menceburkan diri ke Kali Bekasi untuk menghindari kejaran petugas.
Dasrial mengungkapkan, setelah mendapat laporan tawuran pada Sabtu dinihari itu, pada siang di hari yang sama, dilaporkan sebanyak enam orang tertangkap di lingkungan perumahannya.
“Ada 6 orang tertangkep di depan perumahan kita, tepatnya di RW 10. Ada enam anak-anak dibawa ke polsek, mereka diduga pelaku tawuran,” jelasnya.
Mereka yang diduga terlibat tawuran itu, imbuh Dasrial, berdasarkan laporan warga merupakan warga Cimuning, bukan warga PGP.
“Informasi temen-temen, katanya dari Cimuning daerah Bantargebang sana. Kejadiannya (tawuran, red) itu setengah tiga dinihari. Ramai-ramai tuh ngumpulnya. Kebetulan security saya, RW 8 Pak Adi yang bertugas malam nemuin itu, ada orang keluar dari kali basah kuyup, yang keluar dari kali cuma satu orang,” cerita Dasrial lagi.
Dasrial menduga, mereka yang menceburkan diri ke Kali Bekasi itu berjarak 400 meter dari posisi penemuan 7 jenazah yang mengambang itu. “400 meter kisarannya. Mungkin jatuhnya di Jembatan Villa Nusa Indah, ditemukan di dekat Pondok Gede Permai,” ucap Dasrial.
Kedalaman Kali Bekasi, sambung Dasrial, meski saat ini musim kemarau, kedalamannya dapat menenggelamkan galah berukuran 2 meter.
“Kali ini (Kali Bekasi, red) dalem banget, itu galah aja tenggelam. Satu bambu dapt tenggelam di kali itu,” tandasnya.
Apa yang disampaikan Dasrial juga diperkuat Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto. Menurutnya, ketujuh mayat diduga merupakan pelaku tawuran yang menceburkan diri ke sungai karena ketakutan saat melihat patroli polisi.
“Menurut informasi sekilas bahwa adalah kemarin malam mereka (korban,red) menceburkan ke sungai karena adanya ketakutan patroli yang lewat atau menegur,” ujar Kapolda saat meninjau Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Kapolda menjelaskan bahwa penyelidikan terkait sejauh mana petugas patroli tersebut menegur remaja itu masih dilakukan oleh Propam Polda Metro Jaya.
“Menegurnya sejauh mana, ini yang sedang didalami oleh Propam. Kami juga tidak mau tertutup. Kami akan buka apadanya,” katanya.