LEVERAGE dalam manajemen keuangan berarti penggunaan dana utang atau pinjaman untuk meningkatkan return atau keuntungan dalam sebuah bisnis atau investasi. Dana ini dapat menambah ekuitas yang terbatas milik perusahaan untuk mengembangkan dan menjalankan perusahaan.
Leverage dapat diartikan sebagai penggunaan dana utang atau pinjaman untuk meningkatkan keuntungan dalam sebuah bisnis atau investasi. Dana ini dapat menambah ekuitas yang terbatas milik perusahaan untuk mengembangkan dan menjalankan perusahaan.
Leverage sebagai manajemen keuangan adalah penggunaan pinjaman dana atau modal untuk meningkatkan keuntungan dalam sebuah bisnis. Leverage dapat digunakan untuk memaksimalkan return dari para pemilik saham ekuitas dengan menggabungkan utang atas ekuitas.
Adapun beberapa hasil penelitian yang relevan mengenai pengaruh leverage terhadap manajemen keuangan:
Penelitian oleh Astari Dianty: Penelitian ini menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier dan menguji asumsi klasik untuk mengukur pengaruh leverage terhadap manajemen laba.
Penelitian oleh Utami: Penelitian ini juga menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan ukuran perusahaan dan profitabilitas berpengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini menggunakan regresi data panel dan menemukan bahwa kepemilikan manajerial tidak dapat memoderasi pengaruh leverage dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba.
Penelitian oleh Rezi Anggra Yeni: Penelitian ini menemukan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba pada perusahaan sektor properti dan real estate yang terdaftar di bursa efek Indonesia. Penelitian ini juga menemukan bahwa kepemilikan manajerial dapat memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap manajemen laba.
Penelitian oleh Angelina Wijaya Tan: Penelitian ini menemukan bahwa leverage yang tinggi dapat disebabkan kesalahan manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan atau penerapan strategi yang kurang tepat dari pihak manajemen.
Dalam beberapa penelitian, leverage tidak ditemukan memiliki pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Namun, beberapa penelitian lain menemukan bahwa leverage dapat berpengaruh terhadap manajemen laba jika dipengaruhi oleh faktor lain seperti ukuran perusahaan dan profitabilitas.
Manfaat leverage terhadap manajemen keuangan
- Meningkatkan Kemampuan Penghasilan: Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham. Pada kondisi ekonomi baik, leverage dapat membantu perusahaan memaksimalkan pengembalian bagi pemegang saham.
- Meningkatkan Pengaruh Biaya Operasional: Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan pengaruh biaya operasional tetap terhadap laba operasi bisnis. Dengan demikian, perusahaan dapat memaksimalkan penghasilan dengan mengoptimalkan penggunaan biaya operasional.
- Meningkatkan Tingkat Solvabilitas: Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat solvabilitas perusahaan dengan menghitung jumlah aset sebelum mengajukan leverage ke bank atau lembaga keuangan. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari kredit macet.
- Meningkatkan Pengawasan: Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan pengawasan perusahaan dengan menghitung tingkat leverage yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari risiko yang terkait dengan leverage yang terlalu tinggi.
- Meningkatkan Kinerja: Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan mengoptimalkan penggunaan dana yang mempunyai beban tetap. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan.
Risiko leverage terhadap manajemen keuangan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Risiko Kredit: Leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko kredit, karena perusahaan harus membayar bunga dan pokok pinjaman yang tinggi. Jika perusahaan tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran, maka perusahaan dapat mengalami kredit macet dan reputasi bisnisnya dapat terjelekkan.
Risiko Sistematis: Leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko sistematis, karena perusahaan menjadi lebih rentan terhadap perubahan situasi pasar. Jika pasar mengalami penurunan, maka perusahaan yang memiliki leverage tinggi dapat mengalami kerugian yang signifikan.
Risiko Manajemen: Leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko manajemen, karena manajemen perusahaan dapat melakukan manajemen laba yang tidak transparan untuk mempertahankan kinerja di mata pemegang saham dan publik. Hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi pemegang saham dan reputasi bisnis perusahaan.
Risiko Pengawasan: Leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko pengawasan, karena perusahaan harus mengawasi penggunaan dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan. Jika pengawasan tidak efektif, maka perusahaan dapat mengalami kerugian yang signifikan.
Risiko Kinerja: Leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko kinerja, karena perusahaan harus mempertahankan kinerja yang tinggi untuk memenuhi kewajiban pembayaran hutang. Jika kinerja tidak memenuhi harapan, maka perusahaan dapat mengalami kerugian yang signifikan.
Dalam beberapa penelitian, leverage yang tinggi dapat meningkatkan risiko keuangan, tetapi juga dapat meningkatkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi pemegang saham. Oleh karena itu, perusahaan harus berhati-hati dalam menggunakan leverage dan menghitung jumlah aset sebelum mengajukan leverage ke bank atau lembaga keuangan.
Leverage merupakan alat yang berisiko tinggi dan berimbalan tinggi dalam manajemen keuangan. Penggunaan leverage yang efektif dapat meningkatkan keuntungan bagi pemegang saham, namun perusahaan harus mempertimbangkan dengan cermat risiko yang terkait dengannya. Keputusan untuk menggunakan leverage harus didasarkan pada analisis yang menyeluruh terhadap kondisi keuangan perusahaan, prospek bisnis, dan toleransi risiko.
Tips: Gunakan leverage secara moderat: Hindari penggunaan leverage yang berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko secara signifikan. Diversifikasi sumber pendanaan: Gunakan kombinasi modal ekuitas dan utang untuk mendanai operasi perusahaan. Pantau kondisi keuangan secara berkala: Pantau rasio keuangan utama, seperti debt-to-equity ratio dan interest coverage ratio, untuk memastikan perusahaan berada dalam kondisi keuangan yang sehat. Konsultasikan dengan ahli keuangan: Konsultasikan dengan ahli keuangan untuk mendapatkan saran tentang penggunaan leverage yang tepat untuk Perusahaan.
Penulis :
Indira Dyvia Amanda (211011200470)
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Program Studi Akuntansi S1
Universitas Pamulang
Tulisan ini dibuat dalm rangka tugas kuliah, mata kuliah Manajemen keuangan.