TANGSELXPRESS – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) sedang berusaha meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dengan berbagai inisiatif. Salah satunya yaitu dengan mengadakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan bahwa kegiatan ini mempunyai tujuan untuk memperkuat peran serta kemampuan kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar, terutama dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting di wilayah Tangerang Selatan.
“Kader posyandu menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat komunitas dan melalui kegiatan pelatihan ini, diharapkan mereka dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya,” ujar Benyamin, Kamis (6/6).
Menurut data dari Dinkes Tangsel, prevalensi stunting di wilayah ini mengalami penurunan dari sebelumnya 19,9 persen menjadi 9,2 persen pada tahun 2023. Dengan kondisi ini, maka upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat agar dampak buruk akibat peningkatan stunting dapat diminimalkan.
Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
“Jadi stunting itu tidak hanya berdampak sekarang, tapi beberapa tahun lagi, itu juga berpengaruh saat mereka beranjak dewasa saat harusnya siap memimpin bangsa. Maka ini menjadi pekerjaan pemerintah daerah, termasuk dinas kesehatan, camat, lurah untuk mengentaskan stunting,” ucapnya.
Mencegah anak-anak dari stunting akan sangat menunjang dengan target Indonesia Emas tahun 2045. Dimana anak-anak tersebut akan memasuki usia produktif membangun negeri.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu ini diharapkan dapat membantu para kader posyandu untuk menjadi lebih berdaya guna dalam memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat, terutama dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting sejak dini.
“Kami berkomitmen untuk terus mendukung para kader posyandu dengan pelatihan dan sumber daya yang mereka butuhkan. Selain itu, kami juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat dalam upaya bersama menekan angka stunting,” tandasnya. (arga)