TANGSELXPRESS– Gempa mengguncang kuat Garut, Jawa Barat pada Sabtu malam (27/4). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan gempa berkekuatan Magnitudo 6,2 itu bukan gempa megathrust.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan gempa tersebut diakibatkan instraslab, yakni pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia.
“Ini bukti bahwa gempa selatan Jabar M 6,2 bukan gempa megathrust (di bidang kontak), tapi gempa ini akibat pecahnya batuan dalam lempeng Indo-Australia (intraslab earthquake),” tulisnya dalam akun X, dikutip Minggu (28/4).
Lokasi gempa berada di laut dengan jarak 156 km arah barat daya kabupaten Garut Jawa Barat. Dalam keterangan resminya, Daryono menjelaskan terjadi satu kali gempa susulan yang tercatat hingga pukul 23.55 WIB.
“Hingga pukul 23.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan ( aftershock ) dengan magnitudo 3.1,” jelas Daryono.
Daryono juga mengimbau kepada warga yang rumahnya terdampak gempa, untuk tidak menempati rumah untuk sementara waktu dan tinggal di tempat yang aman yang telah disediakan pemerintah daerah setempat.
“Kepada masyarakat terdampak gempa Selatan Jawa Barat M6,2, dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sangat kecil terjadi gempa susulan signifikan,” ungkap Daryono.
Sementara dalam keterangan resminya, Daryono mengatakan gempa bumi tidak berpotensi tsunami. Namun kejadian tersebut terasa di beberapa daerah Pulau Jawa.
Dilaporkan terasa hingga daerah Sukabumi, Tasikmalaya, Jakarta, Tangerang dan Tangerang Selatan. Gempa juga terasa hingga Bantul dan Sleman.